Jumat, 06 September 2019 10:14
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Penelitian baru menemukan bahwa tidur dengan jumlah yang tepat dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung. Bahkan jika Anda memiliki kecenderungan genetik terhadap penyakit jantung.

 

Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti di University of Colorado Boulder bersama dengan rekan penulis di Rumah Sakit Umum Massachusetts, AS, dan Universitas Manchester, Inggris. Mereka mengamati 461.347 individu usia 40 hingga 69 yang tidak pernah mengalami serangan jantung dan yang mengambil bagian dalam UK Biobank.

Para peneliti menganalisis kebiasaan tidur yang dilaporkan sendiri oleh para partisipan dan catatan medis. Dan juga melihat informasi genetik mereka untuk menentukan apakah mereka yang secara genetis cenderung tidur pendek juga lebih mungkin mengalami serangan jantung, dikutip dari Asia One, Jumat (6/9/2019).

Untuk membuat analisis mereka, mereka menggunakan metode yang disebut pengacakan Mendel, yang melibatkan mempelajari varian genetik untuk melihat apakah faktor-faktor tertentu dikaitkan dengan risiko penyakit yang lebih tinggi atau lebih rendah. 

 

Karena memberikan hasil yang lebih andal, setiap asosiasi yang ditemukan lebih cenderung menyarankan hubungan langsung.

Peserta kemudian diikuti selama tujuh tahun.

Temuan yang dipublikasikan pada hari Senin di Journal of American College of Cardiology, menunjukkan bahwa selama penelitian, mereka yang tidur kurang dari enam jam memiliki kemungkinan 20 persen mengalami serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidur enam hingga sembilan jam per malam.

Selain itu, mereka yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malam adalah 34 persen lebih mungkin menderita serangan jantung.

Semakin banyak orang yang berada di luar rentang enam hingga sembilan jam ini, semakin besar risiko mereka meningkat. Misalnya, mereka yang tidur lima jam per malam memiliki risiko serangan jantung 52 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidur tujuh hingga delapan, sementara mereka yang tidur sepuluh jam per malam dua kali lebih mungkin memilikinya.

Temuan ini juga berlaku setelah memperhitungkan 30 faktor yang berpotensi mempengaruhi seperti komposisi tubuh, aktivitas fisik, status sosial ekonomi dan kesehatan mental.

Ketika para peneliti hanya melihat orang-orang dengan kecenderungan genetik terhadap penyakit jantung, mereka menemukan bahwa tidur antara enam dan sembilan jam setiap malam mengurangi risiko terkena serangan jantung sebesar 18 persen.

"Ini memberikan beberapa bukti terkuat bahwa durasi tidur adalah faktor kunci dalam hal kesehatan jantung, dan ini berlaku untuk semua orang," kata penulis senior Celine Vetter.

"Ini semacam pesan penuh harapan, bahwa terlepas dari risiko bawaan Anda untuk serangan jantung, tidur dalam jumlah yang sehat dapat mengurangi risiko itu seperti makan makanan yang sehat, tidak merokok, dan pendekatan gaya hidup lainnya bisa," tambah penulis utama Iyas Daghlas .

"Sama seperti berolahraga dan makan sehat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, tidur juga bisa," kata Vetter.

TAG

BERITA TERKAIT