RAKYATKU.COM - Monster Loch Ness, dongeng di Skotlandia, bisa jadi merupakan belut raksas. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah melakukan analisis intensif jejak DNA di perairan Loch.
Hasilnya mengesampingkan keberadaan hewan besar seperti dinosaurus, kata mereka, dikutip dari Asia One, Jumat (6/9/2019).
Tetapi ada banyak DNA belut di danau, kata Profesor Neil Gemmell, ahli genetika dari Universitas Otago Selandia Baru, kepada wartawan.
"Belut sangat banyak dalam perairan loch -setiap situs pengambilan sampel tunggal yang kami kunjungi memiliki belut dan volume belaka sedikit mengejutkan," kata Prof Gemmell.
"Kami tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa ada belut raksasa di Loch Ness, tetapi kami tidak tahu apakah sampel yang kami kumpulkan ini berasal dari hewan raksasa atau hanya hewan biasa. Jadi masih ada unsur 'kami hanya don tidak tahu. '"
Namun, Profesor Gemmell mencatat bahwa terlepas dari gagasan belut raksasa telah ada selama beberapa dekade, tidak ada yang pernah menangkap belut raksasa di Loch.
Tim ilmuwan internasional mengambil sampel mereka yang disebut DNA lingkungan (eDNA) pada Juni tahun lalu.
Penggunaan sampling eDNA sudah ditetapkan sebagai alat untuk memantau kehidupan laut seperti ikan paus dan hiu.
Setiap kali seekor makhluk bergerak melalui lingkungannya, ia meninggalkan fragmen kecil DNA dari kulit, sisik, bulu, bulu, tinja, dan urin.
DNA ini dapat ditangkap, diurutkan dan kemudian digunakan untuk mengidentifikasi makhluk itu dengan membandingkan urutan yang diperoleh dengan database besar dari urutan genetik yang diketahui dari ratusan ribu organisme yang berbeda.
Catatan tertulis pertama dari monster terkait dengan biarawan Irlandia St Columba, yang dikatakan telah membuang "binatang buas" ke kedalaman Sungai Ness pada abad ke-6.
Foto Nessie yang paling terkenal, yang dikenal sebagai "foto ahli bedah", diambil pada tahun 1934 dan memperlihatkan kepala di leher panjang muncul dari air. Terungkap 60 tahun kemudian telah menjadi tipuan yang menggunakan model monster laut yang melekat pada kapal selam mainan.
Upaya gagal yang tak terhitung jumlahnya untuk melacak monster telah dilakukan di tahun-tahun sejak itu, terutama pada tahun 2003 ketika BBC mendanai pencarian ilmiah yang luas yang menggunakan 600 sonar balok dan pelacakan satelit untuk menyapu seluruh loch.
Upaya terbaru adalah tiga tahun yang lalu ketika sebuah drone laut berteknologi tinggi menemukan monster - tetapi bukan yang ia cari.
Penemuan itu ternyata adalah replika yang digunakan dalam film The Private Life Of Sherlock Holmes tahun 1970, yang tenggelam hampir 50 tahun yang lalu.
Tim Gemmell termasuk ilmuwan dari Inggris, Denmark, Amerika Serikat, Australia dan Prancis.