Rabu, 04 September 2019 22:15
Puluhan imigran berunjuk rasa di depan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar, Rabu (4/9/2019).
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,GOWA - Puluhan imigran berunjuk rasa di depan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar. Mereka mengaku bosan tidak bisa berbuat apa-apa. 

 

Salah seorang imigran asal Afghanistan, Alisina mengaku, dirinya bersama puluhan temannya tidak bisa mendapatkan haknya untuk bisa hidup aman.

"Di Indonesia, kita tidak bisa apa-apa. Tidak bisa kerja, kuliah. Di sini kita bosan tidak tahu mau berbuat apa," kata Alisina, Rabu (4/9/2019).

Para imigran itu berasal dari Afghanistan, Iran, Irak, Pakistan, Somalia, Sudan, dan Sri Lanka. Mereka mengungsi ke Indonesia karena di negara mereka berkecamuk perang. 

 

Para imigran ini umumnya masih muda. Mereka mengaku meninggalkan kampung halamannya dan orang tuanya demi mempertahankan generasi di keluarganya.

Dalam unjuk rasa di Rudenim, imigran juga meminta agar 26 rekan dibebaskan. Sebelumnya, mereka ditahan aparat saat berunjuk rasa di kantor United Nations High Commissioner for Refuggees (UNHCR) Makassar beberapa waktu lalu.

Selain meminta rekannya dibebaskan, mereka juga meminta kepada pihak terkait untuk diberikan hak untuk bisa bertahan hidup di Makassar.

"Di sini kami sambil menunggu kepastian untuk dipindahkan ke Australia. Sementara itu, kami pun telantar. Kami kehilangan hak-hak dasar kami selama empat hingga tujuh tahun ini," kata seorang warga imigran saat membacakan tuntutan.


 

TAG

BERITA TERKAIT