Selasa, 03 September 2019 16:32
Upacara pelepasan jenazah umat kristiani di halaman sebuah masjid, mengundang pujian dari warganet.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Masjid itu terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat. Hari itu, Senin, sekitar pukul 12.30 WIB. Sebuah peti jenazah diletakkan di halaman masjid. Ada tanda salib di ujung peti jenazah. Beberapa undangan duduk di kursi plastik berwarna hijau. Seorang pendeta berjubah putih, membuka injil.

 

Momen itu diabadikan Jefferson di Facebooknya. Jenazah itu adalah keluarganya. Lorong di rumahnya terlalu sempit untuk upacara pelepasan. Akhirnya dia meminta izin kepada pengurus masjid, guna menggunakn halaman masjid.

Imam masjid, Agus setuju. Mereka malah menunda belajar tadarusan yang digelar setiap Senin di masjid itu, demi menghormati upacara pemakaman keluarga Jefferson.

"Untungnya, kepala masjid terdekat memungkinkan kami untuk mengadakan pemakaman di halaman depan masjid. Ini adalah pertunjukan yang sangat inklusif," tulis Jefferson di akun Facebooknya.

 

Postingan Jefferson menuai pujian dari warganet di seluruh dunia. Mereka memuji sikap imam masjid yang sangat toleransi.

Sementara itu, Imam masjid, Agus yang dilansir dari Chinapress mengatakan, dirinya sudah tinggal di kawasan itu selama 30 tahun. Menurutnya, kawasan itu selama ini memang dikenal hidup rukun dan damai. Toleransi kata dia dikedepankan, sehingga tak ada konflik karena perbedaan.

TAG

BERITA TERKAIT