Selasa, 03 September 2019 13:04
Bocah S saat diserahkan kepada ayahnya oleh Tim P2TP2A Bantaeng.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, BANTAENG - Sungguh malang nasib bocah berinisial S. Dia disiksa selama tinggal di kediaman nenek tirinya di Desa Tombolo, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng.

 

Bocah berusia tiga tahun itu, mendapatkan penganiayaan yang dilakukan oleh nenek tirinya. Tampak sejumlah luka lebam di sekujur tubuh sang bocah.

Beruntung, warga sekitar yang melihat langsung menyelamatkannya. Bocah S lalu dibawa ke Kepala Desa Tombolo, yang lalu menyerahkan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di bawah koordinasi Dinas PMDPPPA Bantaeng.

Bahkan, bocah ini pun sempat dirawat di Puskesmas hingga dirujuk ke Klinik DOI Kecamatan Pa'jukukang, Bantaeng. Selama perawatan, biayanya di klinik itu digratiskan.

 

Kepala Bidang PPPA Dinas PMDPPPA Bantaeng, Sri Wahyuni Gani mengaku, kini bocah S telah diserahkan kepada ayah kandungnya, Supriadi (30).

Ia bercerita, Supriadi bersama istri dan kedua anaknya tinggal di sebuah indekos di Kota Makassar. Namun, Supriadi bekerja di Kabupaten Tana Toraja sebagai kuli bangunan.

Rupanya, selama ditinggal kerja, istri Supriadi bernama Milawati, berselingkuh dengan pria lain,  hingga silariang (kawin lari) dengan pria warga Desa Tombolo, Bantaeng. Diperkirakan keduanya kini menetap di Kalimantan atau di Malaysia.

"Jadi ibu kandung dan bapak tirinya itu, diduga berada di Kalimantan atau di Malaysia. Makanya kedua anaknya dititip di nenek tirinya," ungkap Sri, Selasa (3/9/2019).

Di rumah nenek tirinya itulah, korban mendapat perlakuan kekerasan diduga oleh beberapa kerabat dari ayah tirinya.

"Kami sudah serahkan untuk dirawat kepada ayah kandungnya didampingi oleh neneknya atau ibu dari ibu kandung S," imbuhnya.

Sri berharap, bocah S bisa dirawat lebih baik lagi oleh ayah kandungnya. Apalagi, bocah itu pastinya mengalami trauma secara psikologi.

Sementara untuk kerabat yang diduga melakukan kekerasan itu, kata Sri Wahyuni, tengah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

Saat diserahkan ke ayah kandungnya, bocah S mendapat bantuan pakaian dan mainan dari Ketua DWP Dinas Kesehatan Bantaeng.

Serta bantuan berupa uang tunai dari beberapa komunitas masyarakat, juga paket sembako beserta perlengkapan bayi dari Ketua TP PKK Kabupaten Bantaeng, Sri Dewi Yanti.

TAG

BERITA TERKAIT