RAKYATKU.COM, JAKARTA - Jumat malam, 23 Agustus 2019. Sejam lagi waktu berpindah ke Sabtu, 24 Agustus 2019, ketika Pupung Sadili (54) dan putranya Dana (23), selesai dieksekusi Kusmawanto dan Sahid, dua pembunuh bayaran yang disewa istri korban, Aulia Kesuma (35).
Akal bulus Aulia jalan. Dia kemudian merancang siasat. Dia ingin membakar rumah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang jadi TKP. Sehingga, seolah-olah Pupung Sadili dan Dana tewas karena kebakaran.
Kedua eksekutor itu kemudian membawa dua jasad ke garasi. Kedua korban diikat dengan kain sumbu kompor.
Sementara itu, Aulia dibantu Geovanni Kelvin (24), membuat tiga titik yang jadi pemicu api.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto menyebutkan, tiga tempat itu yakni, kamar Edi di lantai 1, kamar Dana di lantai 2, dan garasi.
Di tempat itu, dibuatlah pemicu dari obat nyamuk spiral, yang didekatnya diletakkan kain yang sudah disiram bensin. Di ujung obat putaran obat nyamuk itu diletakkan pentol korek api.
Sabtu, 24 Agustus 2019, sekitar pukul 07.00 WIB, Aulia membakar obat nyamuk itu. Dia berharap 12 jam kemudian, api bisa membakar habis seisi rumah.
Sayang, cara itu gagal. Tanpa sepengetahuan Aulia, dua obat nyamuk yang diletakkan di kamar Edi dan garasi, dipadamkan oleh Sahid, salah seorang pembunuh bayaran. Dia tidak tega, sehingga meludahi obat nyamuk yang sudah dibakar Aulia dan Kelvin.
"Namun saat obat nyamuk dibakar, S (Sahid) berubah pikiran, timbul ketidaktegaan. Obat nyamuk di garasi dan di kamar ED (Pupung) dimatikan dengan cara diludahi," ujar Suyudi.
Obat nyamuk itu pun hanya membakar kamar Dana di lantai 2. Kebakaran itu diketahui oleh tetangga dan dipadamkan oleh 4 mobil pemadam kebakaran pada Sabtu pukul 19.00 WIB.
Karena rencana bakar rumah gagal. Aulia meminta Sahid dan Kusmawanto membawa jasad korban ke dalam mobil dan menyimpan di parkiran SPBU. Aulia dan Kelvin lalu menjemput mayat itu dan membawanya ke Sukabumi, Jawa Barat.
Dia ingat salah satu sudut jalan yang sepi, di kawasan Cidahu, Sukabumi, saat mengantar Dana ke pesantren. Di situlah mobil berisi dua jasad itu diparkir di tepi jurang.
Rencananya, mobil itu dibakar lalu didorong masuk jurang, agar seolah-olah kecelakaan seperti di adegan film action. Saat Kelvin usai menyiramkan 8 botol pertalite ke dalam mobil, dia lalu menyalakan korek.
Ternyata korek itu membakar tangan dan wajah Kelvin. Rencana mendorong mobil ke jurang pun gagal. Aulia melarikan Kelvin ke RS Pertamina, Jakarta.
Saat ini, Kelvin dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Aulia dan Kelvin ditangkap, berikut dua pembunuh bayaran, Kusmawanto dan Sahid yang dibekuk di Lampung Timur, Lampung oleh Tim Jatanras Polda Metro Jaya dibantu Polda Lampung.
Pembunuhan berencana itu dirancang Aulia, karena dia sakit hati Edi tak mengizinkan menjual rumah di Lebak Bulus, guna melunasi utang senilai Rp10 miliar di bank.