Senin, 02 September 2019 12:25
Dua orang suruhan istri kedua di Riau.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Sinde Silitonga menangis meraung-raung pada pemakaman suaminya, Marison Simaremare, Minggu (1/9/2019). Orang-orang belum tahun bahwa dia otak pembunuhan itu.

 

Marison Simaremare yang menjadi korban pembunuhan pada Sabtu dini hari (31/8/2019) dimakamkan di Kabupaten Kampar, Riau.

Sebelum pemakaman, Sinde datang ke kantor polisi. Dia membuat laporan bahwa suaminya dianiaya orang hingga meninggal dunia.

Kepada polisi, Sinde bercerita bahwa ada tiga orang masuk ke dalam rumahnya pada Sabtu dini hari (31/8/2019) sekitar pukul 01.00 WIB.

 

Saat itu, rumahnya gelap. Genset yang biasa digunakan sebagai penerangan, malam itu tidak bisa dioperasikan. Peristiwa itu terjadi di rumah jaga sarang walet tempat korban bekerja di KM 6, Desa Mengkapan, Sungai Apit.

Menurut cerita Sinde, dia lari ke tempat tidur anak-anaknya lalu membawa anak mereka ke pohon sawit tak jauh dari lokasi kejadian.

Tak lama setelah itu dia mengaku mendengar korban teriak minta tolong. Dia pun datang dan melihat suaminya sudah berada di parit dengan keadaan bersimbah darah karena luka bekas bacok di kepala dan kaki.

Korban pun dilarikan langsung ke Puskesmas. Sayangnya Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, nyawa korban tak tertolong lagi.

Namun, polisi merasa ada yang janggal. Dalam kondisi gelap, sang istri bisa menghitung orang yang masuk dalam rumahnya.

Anehnya, suaminya dianiaya dan sempat melarikan diri. Sedangkan istrinya sama sekali tidak ada mengalami luka apapun. Suaminya mengalami luka benda tajam hingga akhirnya tewas.

Sinde ternyata menyuruh dua pria untuk membunuh suaminya, Marison Simaremare (47) warga Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Pemicunya, karena kerap bertengkar.

Kapolres Sungai Api, Iptu Yuda Efiar mengatakan, dua eksekutor dan Sinde sudah ditangkap. Pelaku bernama Roberto (27) dan Linus Hia Harefa (21).

Dari sejumlah informasi, sebelum malam kejadian, istri korban diantarkan pulang ke rumahnya oleh pelaku Roberto.

Keesokan harinya, polisi mencari Roberto. Dia lalu diamankan bersama Linus Harefa. Keduanya mengakui telah menganiaya korban Marison yang mengakibatkan meninggal dunia ini atas perintah Sinde Silitonga.

TAG

BERITA TERKAIT