RAKYATKU.COM - Provinsi Jawa Barat punya program yang mirip dengan Kabupaten Gowa. Kedua wilayah itu sama-sama ingin mencetak satu hafiz Quran atau penghafal Alquran di setiap desa atau kelurahan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menegaskan tekad itu pada momentum tahun baru Hijriah 1441. Program itu diharapkan membawa masyarakat Tanah Pasundan menjadi lebih baik.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil memaparkan, program satu desa satu hafiz (sadesa) sudah dimulai tahun ini. Pemprov Jawa Barat menyekolahkan 1.200 anak desa di berbagai pesantren.
Pemprov Jawa Barat mengalokasikan anggaran Rp15 miliar untuk menyukseskan program sadesa.
"Supaya semua desa di Jawa Barat punya hafiz Quran, supaya jadi imam masjid yang berkualitas," harap Emil.
Selain itu, terdapat program English for Ulama. Lewat program ini lima orang ulama muda Jabar lulusan tahap pertama program ini akan dikirim ke Inggris pada November 2019 untuk berdakwah mengenai Islam yang damai.
"Tujuan (English for Ulama) apa? Supaya tidak ada lagi orang-orang barat di Eropa atau Amerika yang suuzon kepada Islam. Karena masalah kita itu miskomunikasi," tutur Emil.
Program lain, tambah Emil, yaitu One Pesantren One Product (OPOP) yang melibatkan 100 pesantren. Tujuan program tersebut adalah mendorong pesantren di Jabar untuk mandiri secara ekonomi.
"Sudah ada 100 pesantren, tanggal 3 (September 2019) besok akan diumumkan. Jadi, kita bercita-cita pesantren di Jawa Barat itu punya usaha yang besar seperti konglomerat, supaya pesantren maju," tutupnya.
Program Serupa di Gowa
Sebelumnya, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan juga bertekad memulai program satu desa satu hafiz. Rencananya akan dimulai 2020.
Langkah awal yang dilakukan untuk percepatan program ini yaitu membentuk tim dengan melibatkan SKPD dalam lingkup Pemkab Gowa.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan juga menghimpun masukan terkait program ini, baik mengenai sistem belajarnya, tempatnya, hingga kriterianya.
Adnan mengatakan, program ini akan dibagi dua yakni untuk usia muda dan para imam serta guru agama. Mereka ini nantinya akan menjadi imam-imam di setiap masjid yang ada di Kabupaten Gowa.
Peserta tidak dipungut biaya sepeser pun. Biayanya dibebankan pada dana desa/kelurahan mulai dari masuk hingga selesai.
Pada tahap awal, Pemkab Gowa akan bekerja sama dengan rumah-rumah tahfiz yang ada di Kabupaten Gowa seperti di Kanreapia, Taeng, Tombolopao, dan Pattallassang.