RAKYATKU.COM - Para ilmuwan telah merancang robot seperti ular yang sangat kecil untuk masuk ke dalam otak manusia. Tim di Massachusetts Institute of Technology (MIT) berharap robot mikro magnetisasi hiper-fleksibel mereka akan membuatnya lebih mudah untuk mendiagnosis dan mengobati pembekuan darah dan aneurisma dan melakukan operasi skala kecil lainnya di otak.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Science Robotics, robot yang tebalnya kurang dari satu milimeter itu terbukti mampu menavigasi model otak manusia yang sangat terpengaruh oleh aneurisma, dikutip dari Daily Star, Kamis (29/8/2019).
Tetapi tidak seperti model sebelumnya yang sering menggunakan hidrolik, robot terbaru menggunakan bahan magnetik fleksibel yang dikenal sebagai domain feromagnetik untuk bergerak.
Karena tidak perlu mengembang atau berkontraksi untuk bergerak maju, ia dapat dengan mudah menyusuri struktur vena yang sempit dan rapuh di otak.
Robot itu ditutupi lapisan lendir hidrogel, yang memungkinkannya berjalan dengan gesekan sesedikit mungkin, menurut peneliti MIT dan penulis utama Yoonho Kim.
"Jika Anda tidak memiliki lapisan pelumas itu, itu akan mudah macet," katanya.
Robot sebelumnya - yang terbuat dari bahan lain termasuk karet - sering menghadapi masalah seperti ini bergerak di sekitar ruang sempit karena gesekan.
Sekarang robot telah menavigasi model otak, tahap selanjutnya adalah mengujinya pada manusia, dengan percobaan pada hewan segera diharapkan.
Aneurisma otak, atau melemahnya dinding pembuluh darah, serta pembekuan darah, membutuhkan operasi yang sangat terampil, di mana keputusan sepersekian detik dapat berarti perbedaan antara hidup dan mati.
Pasien sering perlu dipindahkan dari rumah sakit kecil ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih maju.
Tetapi hanya dengan robot dan koneksi internet, Kim berharap pasien dapat tinggal di UGD terdekat dan masih dirawat.