RAKYATKU.COM - Meninggalnya putra keenam AGH Sanusi Baco, Ahmad Azhar menyisakan duka mendalam. Betapa tidak, pada pagi harinya, dia masih tampak sehat.
Pada Senin pagi (26/8/2019), Ahmad Azhar membasuh wajah anaknya dengan air. Saat itu, anaknya baru bangun.
Tiba-tiba, karyawan Kalla Group itu terjatuh dalam rumah yang persis berdekatan dengan rumah ayahnya, AGH Sanusi Baco.
Ahmad Azhar lalu dibawa ke RS Islam Faisal untuk mendapatkan perawatan. Setelah diperiksa dokter, dia ternyata mengalami pendarahan di usus.
Sempat dibawa ke ICU, ternyata kondisinya kian memburuk. Dia akhirnya mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 20.20 wita.
Putra sulung Anregurutta KH Sanusi Baco, Irfan Sanusi (50), mengatakan Ahmad Azhar Sanusi sosok yang taat beribadah.
"Alhamdulillah, lima waktunya ini almarhum tidak pernah putus. Utamanya di waktu magrib, dia selalu berjemaah dengan istri dan anak-anaknya," kata Irfan.
Azhar Sanusi yang lahir pada 19 April 1980, wafat di usia di usia 39 tahun. Selain taat beribadah, Ahmad Azhar sosok yang berbakti kepada orang tua.
"Sebelum saya pensiun di Kalla Group, dia yang sering rawat Pak Kiai (AGH Sanusi Baco) karena kan beliau juga sudah sakit-sakitan. Tapi selama saya pensiun, berduaka yang rawat Pak Kiai," ungkap Irfan.
Sebelumnya, Ahmad Azhar diketahui juga mempunyai riwayat penyakit stroke. Namun, kata dokter, sakitnya kali ini tidak ada kaitannya dengan stroke tersebut.
Ahmad Azhar Sanusi meninggalkan seorang istri dan tiga orang putri yang masih kecil. Putri pertamanya baru duduk di kelas enam SD, putri keduanya kelas dua SD, dan putri bungsunya belum sekolah.
Sejumlah tokoh datang melayat ke rumah duka di Jalan Kelapa III, Makassar sejak Senin malam. Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin ikut hadir.
Hadir pula Dekan Fakultas Dakwah dan KPI UIN Alauddin, Dr Firdaus Muhammad, Imam Masjid Al Markaz Al Islami, KH Masykur Yusuf, mantan Sekretaris PWNU Sulsel Prof Arfin Hamid, dan tokoh lainnya.
Rencananya, jenazah Ahmad Azhar Sanusi dishalatkan di Masjid Raya Makassar dan dikebumikan di pekuburan Arab Bontoala, usai salat zuhur.