Senin, 26 Agustus 2019 19:12
Wali Kota Taufan Pawe (kiri) berjanji akan memberikan perlindungan kepada siswa SMANSA Parepare yang diteror.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, PAREPARE -- Sejumlah pelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (Smansa) Parepare yang melakukan aksi demonstrasi pada Senin dan Selasa (19 - 20 Agustus) lalu, mendapat intimidasi.

 

Intimidasi berupa ancaman tidak akan diluluskan dari sekolah, diterima melalui pesan WA. Diduga oknum dari  pihak sekolah.

"Kami diancam, begini isi chatnya kak, 'Awas hati- hati kalau laporanmu tidak benar, sekolah bisa blacklist kamu sehingga tidak bisa lanjut keperguruan tinggi'," sebut salah seorang siswa yang meminta namanya disamarkan.

Bukan hanya intimidasi melalui chat, tapi juga, dia mengaku pernah diteror secara langsung.

 

"Teror ada, secara langsung juga ada. Pokoknya lengkap," sebutnya.

Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe pun ikut angkat bicara, terkait adanya ancaman teror yang diterima oleh para pelajar ini.

Taufan menjhelaskan, salah satu hak anak yaitu mendapat perlindungan. Jika anak tersebut dalam kondisi tertekan atau terintimidasi, maka Pemerintah Kota Parepare akan memberikan perlindungan.

"Kita akan berikan perlindungan. Kami juga berencana akan ke Smansa untuk memastikan hal itu," kata Taufan.

Kalau memang terjadi intimidasi terhadap siswa, maka Pemerintah Kota Parepare kata Taufan, akan mengintervensi sekolah tersebut.

"Kalaupun ada intimidasi itu, walaupun bukan domain saya, maka saya akan menghadap ke Gubernur untuk memberikan sanksi kepada sekolah atau siapapun yang terlibat di sekolah tersebut," jelasnya.

Namun kata dia, terkait isu penyalahgunaan dana BOS pada lingkup Smansa Parepare, memang sebaiknya aparat hukum secepatnya mengambil tindakan.

TAG

BERITA TERKAIT