RAKYATKU.COM, AUSTRALIA - Seorang pria yang sedang sakit parah memohon kepada parlemen agar bisa mengakhiri hidupnya dan mati dengan bermartabat.
Colin Clarke, 44 tahun, didiagnosis dengan kanker langka yang dikenal sebagai mesothelioma, tiga tahun lalu.
Kanker itu berkembang di lapisan yang menutupi permukaan luar dari beberapa organ tubuhnya. Dan penyakitnya kini telah memasuki stadium akhir.
Karena menyadari bahwa suatu hari dia akan meninggal, ayah dua anak ini tidak ingin anak-anaknya mengenangnya sebagai "ayah yang lemah dan dipukuli oleh rasa sakit."
Karena itu dia mengajukan permohonan putus asa kepada anggota parlemen di Australia Barat untuk melegalkan undang-undang kematian yang dibantu secara sukarela.
Sunday Times melaporkan bahwa Clarke adalah seorang mantan dokter. Dia saat ini terlihat sehat dan lincah, tapi dia menyadari bahwa kesehatannya akan menurun secara bertahap.
Dia memandang bahwa ditidurkan untuk selamanya, sebelum kematian menghampirinya adalah pilihan terbaiknya.
Clarke mengatakan bahwa dia tidak ingin anaknya yang berusia 14 dan 10 tahun, harus melihatnya menderita dan kemudian mati.
"Bagiku, idealnya adalah mati di rumah tanpa rasa sakit, dan keluargaku ada bersamaku untuk berbagi kata-kata terakhir dan perpisahan, saat aku tertidur lelap dan berhenti bernapas."
Dia telah memfilmkan pembelaannya, dan itu akan diperdengarkan kepada anggota parlemen selama debat tentang 'RUU kematian yang dibantu' pada hari Rabu.