RAKYATKU.COM - Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) disebut-sebut emiliki konflik kepentingan.
Kabar itu kemudian dibantah Ketua Pansel Capim KPK, Yenti Garnasih. Menurutnya, tuduhan Koalisi Kawal Capim KPK soal adanya konflik kepentingan dengan Polri tidak berdasar dan tanpa bukti yang kuat.
"Tuduhan-tuduhan itu tidak berdasar," kata Yenti, Minggu (25/8/2019).
Yenti Garnasih disebut tercatat pernah menjadi tenaga ahli di Bareskrim Polri dan Kalemdikpol pada 2018. Hal itu yang menjadi dasar mereka menyatakan Yenti dan dua anggotanya, yakni Hendardi dan Indriyanto Seno Adji terlibat konflik kepentingan.
Mengenai hal itu, Yenti membantah informasi yang dilontarkan oleh LSM tersebut. Pasalnya, Yenti menekankan, dirinya tidak pernah menjadi tenaga ahli di Polri, melainkan hanya tenaga pengajar di Polri dan lembaga penegak hukum lainnya.
"Saya tidak pernah jadi tenaga ahli. Hanya pengajar di program pendidikan baik di Polri, Kejaksaan, Pajak, Bea Cukai untuk TPPU-nya. Bukan penasihat Kapolri," ujar Yenti.
Meski begitu, Yenti menyatakan tidak akan mempermasalahkan dan mengambil langkah hukum terkait pernyataan yang dilontarkan kelompok masyarakat tersebut.
"Saya sedang konsen pansel, ya mau diapakan, kan sejak awal selalu menuduh yang tidak berdasar, bahkan sampai menyatakan saya tidak tahu apa-apa tentang korupsi," tutur Yenti.
Di sisi lain, Yenti minta koalisi kawal capim KPK itu untuk menunjukan bukti bahwa dirinya merupakan penasihat dari Kapolri.
"Coba tanya mereka apakah punya SK tentang tenaga ahli dan SK penasehat ahli," ujarnya, dilansir Okezone.
Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil menilai ada tiga anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) yang diduga memiliki konflik kepentingan.
Mereka mengaku akan mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengevaluasi tiga anggota tersebut.
"Dari hasil penelusuran kami dan juga pengakuan yang bersangkutan, setidak-tidaknya ada beberapa orang di dalam Pansel Pimpinan KPK yang memiliki, terindikasi memiliki konflik kepentingan," ungkap Ketua YLBHI Asfinawati.