Minggu, 25 Agustus 2019 18:54
Detik-detik saat pelaku perampokan toko emas (kanan) dikeroyok warga.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Ini bukan perluasan tugas Densus 88 dari kasus teroris ke perampokan. Ini tentang kaleng bersumbu yang dibawa pelaku saat beraksi.

 

Sabtu pagi (24/8/2019), sekitar pukul 10.00 WIB, Toko Mas Dewi Sri di Jalan Raya Tebon, Kecamatan Barat, Madiun didatangi pengunjung. Dia pengunjung pertama sejak dibuka pukul 08.00.

Tamu laki-laki itu memakai kaus biru muda dan berjaket hitam. Dia membawa kaleng bekas cat. Tiba-tiba, dia menghantamkan kaleng bersumbu tersebut ke meja etalase perhiasan, "Prakkkk!"

Karyawan toko kaget. Belum sempat bertanya, karyawan langsung ditodong pistol. Pelaku lalu melompat ke tempat kasir dan berteriak minta uang. Belakangan diketahui hanya pistol mainan.

 

Takut, kasir pasrah dan memberikan uang Rp10 juta kepada pelaku. Pelaku memasukkannya ke tas ransel yang dibawa. 

Sudah dapat Rp10 juta, pelaku menganggap masih kurang. Dia lalu memukulkan tangannya ke etalase sambil minta uang lagi. Namun kasir tidak memberikan uang tersebut.

Tidak diberi, pelaku keluar dengan melompat etalase. Sebelum kabur, pelaku sempat mengambil lima cincin dan tiga gelang emas. Dia menumpahkan batu permata yang berada di meja kasir.

Saat hendak kabur dengan sepeda motor, pelaku dikeroyok warga yang kebetulan berada di warung sekitarnya. 

Kapolres Magetan AKBP Muhammad Rifai
mengatakan, saat itu karyawan toko berteriak ada perampok dan mengabadikan pelaku dengan merekam video lewat ponsel. Pelaku lalu dibawa ke Polsek Barat.

Gara-gara kaleng bersumbu yang digunakan pelaku itu, Densus 88 turun tangan. Rumahnya di Desa Sukolilo langsung digeledah. Pelaku akan dibawa ke Jakarta untuk proses lebih lanjut.

TAG

BERITA TERKAIT