Jumat, 23 Agustus 2019 21:43
Spencer Kuvin dan Jeffrey Epstein
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, NEW YORK - Taipan yang jadi terpidana kasus pedofilia, Jeffrey Epstein, ditemukan tewas di sel penjara Metropolitan Correctional Center New York di pusat kota Manhattan, saat tengah menunggu persidangan, 10 Agustus lalu.

 

Epstein ditemukan menggantung diri, menggunakan sprei sebagai jerat darurat, dan melilitkannya di lehernya.

Pengacara tiga orang yang diduga korban Epstein, Spencer Kuvin percaya, pedofil itu tewas dibunuh. Pasalnya, dia dianggap bisa menyeret keluarga kerajaan Inggris pada kasusnya.

Apalagi kata Kuvin, seorang sipir penjara yang minta anonim mengatakan kepadanya, bahwa bunuh diri di dalam penjara tidak mungkin dilakukan.

 

Kuvin mengatakan, setiap inci sel Epstein, dijangkau kamera pemantau, dan kebenaran di balik kematiannya, diduga akan ditangkap dalam video.

Kuvin percaya, seseorang di dalam penjara, dibayar untuk membuat kematian Epstein terlihat seperti bunuh diri, dan para penjaga dibayar untuk menghilang.

Pengacara tiga korban Epstein itu juga mengklaim telah memperoleh dokumen baru, yang diduga membuktikan pemodal multi-jutawan itu dibunuh dan tidak melakukan bunuh diri seperti yang dilaporkan.

Seperti diketahui, beberapa gambar dan video, mengabadikan keberadaan Pangeran Andrew (Putra Ratu Inggris), di rumah Epstein bersama beberapa gadis muda. Salah satunya, seorang gadis berambut cokelat, yang diyakini putri dari mantan Perdana Menteri Australia, Paul Keating.

Menyusul tuduhan seorang wanita bernama Paula Roberts, yang mengaku pernah berhubungan badan dengan sang pangeran di rumah Epstein. Namun, Istana Buckingham telah mengeluarkan bantahan terkait tuduhan tersebut. 

TAG

BERITA TERKAIT