Jumat, 23 Agustus 2019 09:46
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Tagar #PrayForAmazonia menjadi salah satu tagar yang trending di Twitter saat ini. Tagar itu sendiri menjadi tren karena hutan Amazon telah terbakar sejak 3 minggu terakhir.

 

Asap dari kebakaran tampak sangat buruk sehingga gambar dan video terkait kebakaran itu telah beredar online. Bahkan asap dari kebakaran itu bisa terlihat dari stasiun luar angkasa.

Dikutip dari Inverse, Jumat (23/8/2019), kebakaran ini dibuat oleh petani dan penebang karena mereka ingin membersihkan Amazon untuk mendapatkan lebih banyak lahan. 

Pembatasan Amazon sebenarnya jauh lebih ketat sebelumnya, tetapi sejak pemerintahan Bolsonaro mengambil alih, mereka tidak ada.

 

Data dari Lembaga Penelitian Luar Angkasa Brasil menunjukkan bahwa sekitar 870 mil persegi Amazon telah dilalap api buatan manusia. Alih-alih mengakui hal itu, Perdana Menteri Brasil Jair Bolsonaro menganggapnya sebagai kebohongan dan memecat orang yang membuat pernyataan itu.

Sekarang kita tahu tentang penyebab dari semua itu, kita harus benar-benar memikirkan efek yang akan terjadi pada lingkungan kita.

Hutan hujan Amazon menciptakan 20% dari udara yang kita hirup, memiliki 40% hutan tropis dunia dan memegang 20% ??pasokan air tawar dunia.

Menurut National Geographic, 10% spesies dunia akan kehilangan tempat tinggalnya sehingga berisiko punah. Siklus air akan terpengaruh pada tingkat regional atau bahkan mungkin tingkat global dan akan ada lebih sedikit curah hujan daripada sebelumnya.

Amazon juga menghisap karbon dari atmosfer, jadi jika 60% darinya digunduli maka itu akan melepaskan sekitar 5-6 tahun emisi karbon ke atmosfer kita. Pada gilirannya, ini akan memperburuk perubahan iklim.

Sebuah kelompok yang disebut Amazon Watch di Twitter telah mengatakan bahwa ini adalah tragedi internasional. Mereka juga membantu dengan mendukung perlawanan masyarakat adat Amazon dan menjelaskan kepada agribisnis dan pemodal yang terlibat dalam penghancuran itu jika mereka tidak akan membeli produknya.

TAG

BERITA TERKAIT