Kamis, 22 Agustus 2019 11:15
Foto via The Sun
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, KOREA UTARA - Program nuklir Korea Utara dikhawatirkan telah mengalami kebocoran limbah beracun.

 

Jika benar, itu dapat mencemari 400.000 orang dan berisiko menyebabkan kanker dan cacat lahir yang mengerikan.

Dugaan kebocoran muncul setelah foto-foto satelit mengungkapkan sebuah pabrik uranium di utara negara itu menumpahkan limbah beracun ke sungai.

Potensi kebocoran radioaktif ditemukan oleh peneliti yang berbasis di Amerika, Jacob Bogle.

 

Dengan mengamati gambar satelit dari situs uranium Pyongsan, Bogle menemukan sebuah pipa yang membawa air beracun ke tempat penampungan limbah terdekat, tampaknya bocor ke sungai.

Bogle percaya bahwa Korea Utara telah menutup-nutupi kebocoran itu. Tetapi dia berpikir bencana itu mungkin akan semakin sulit disembunyikan karena kebocoran beracun sekarang mengalir ke Laut Kuning, yang terhubung dengan negara tetangga Korea Selatan dan China.

Ini pada akhirnya dapat mempengaruhi sekitar 600 juta orang, dan bisa menjadi bencana buatan manusia terburuk di dunia. 

“Pabrik ini adalah satu dari dua fasilitas penggilingan uranium yang diakui di negara ini. Dibutuhkan batu bara berkualitas rendah dan proses itu menghasilkan yellowcake, yang  mengandung sekitar 80 persen uranium," kata Bogle.

“Ekstraksi dan penggilingan membutuhkan banyak proses kimia dan meninggalkan campuran bahan limbah yang sangat beracun."

"Limbah beracun itu kemudian dikirim ke reservoir terdekat, bocor dan mengalir ke Sungai Ryesong."

Pabrik itu terletak sekitar 60 mil sebelah selatan ibukota Korea Utara, Pyongyang. Ini dibangun pada tahun 1980-an.

Bogle memperkirakan bahwa lebih 2 km dari Ryesong, mungkin ada sebanyak 400.000 orang yang minum air sungai atau memakan tanaman yang tumbuh dengan air dari sungai itu.

Ryesong bermuara di muara Sungai Han, yang pada gilirannya mengalir ke Laut Kuning, antara China dan Korea Utara. 

Tapi karena sifat Korea Utara yang tertutup, dugaan kebocoran tersebut tidak dapat diverifikasi di lapangan.

Namun Bogle, mengatakan bahwa bukti yang tersedia jelas, dan dia menyajikan peta negara itu yang dapat diunduh secara gratis di accessdprk.com.

TAG

BERITA TERKAIT