Selasa, 20 Agustus 2019 16:18
Contoh konten yang diposting di Facebook. Dengan keterangan: Pengunjuk rasa. Pejuang ISIS. Apa bedanya?
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Twitter dan Facebook menuduh China melancarkan kampanye media sosial untuk melemahkan protes di Hong Kong.

 

Oleh karena itu, kedua perusahaan menangguhkan hampir 1.000 akun yang terkait dengan kampanye disinformasi.

Pada hari Senin, Twitter mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan 936 akun yang terkait dengan upaya disinformasi.

Dalam sebuah posting blog, perusahaan mengatakan bahwa "kampanye yang didukung negara terkoordinasi bertujuan untuk menabur perselisihan politik di Hong Kong, termasuk merusak legitimasi dan gerakan protes di lapangan."

 

CEO Twitter, Jack Dorsey mengatakan telah melakukan "penyelidikan intensif" pada akun-akun yang mencurigakan.

Sementara itu, Facebook mengatakan telah menghapus tujuh halaman, tiga grup, dan lima akun yang terlibat dalam perilaku tidak otentik yang berasal dari China dan juga menargetkan Hong Kong.

"Mereka sering memposting tentang berita politik lokal dan isu-isu termasuk topik-topik seperti protes yang sedang berlangsung di Hong Kong. Meskipun orang-orang di balik kegiatan ini berusaha untuk menyembunyikan identitas mereka, penyelidikan kami menemukan tautan ke individu yang terkait dengan pemerintah China," kata Facebook dalam sebuah postingan blog.

Menurut Facebook, salah satu halaman yang ditangguhkan memiliki sekitar 15.500 pengikut. dan satu grup terdiri dari sekitar 2.200 anggota.

"Kami membuat kemajuan dalam memberantas penyalahgunaan ini, tetapi seperti yang telah kami katakan sebelumnya, ini adalah tantangan yang berkelanjutan," kata Facebook.

Ratusan ribu pengunjuk rasa pro-demokrasi turun ke jalan di Hong Kong untuk memprotes kebrutalan polisi dan RUU ekstradisi yang ditangguhkan.

TAG

BERITA TERKAIT