Senin, 19 Agustus 2019 06:30
Maulana Hasyif dan Alfirdha Ayunda.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, GOWA - Siapa sangka, di balik keberhasilan menjadi seseorang Paskibraka, terdapat cerita suka dan duka yang ada di dalamnya.

 

Contonya Paskibraka ini. Adalah Maulana Hasyif dan Alfirdha Ayunda R. Ada beberapa hukuman yang menurutnya berat namun tidak bisa dilupakan.

Alfirdha mengatakan, momen paling berat ia jalani ialah pada saat ingin makan. Ia terlebih dahulu harus melewati beberapa proses. Namun ada satu proses yang membuat orang yang melihatnya menjadi bawa perasaan (Baper).

"Pada saat kita mau makan, kita harus jalan jongkok dan mencari pasangan kita dan harus cowok. Satu cowok dan satu cewek itu jalan jongkok sama-sama sampai di pintu masuk," kata Alfirdha.

 

Latihan fisik tersebut tentu akan membuat orang yang melihatnya merasa kegirangan. Jalan jongkok bersama yang lawan jenis, tentu terlihat romantis.

Sementara itu, Maulana Hasyif mengaku hukuman yang ia alami saat latihan ialah diperintahkan oleh pelatihnya untuk push up.

"Selama latihan, kami menjadi tahu apa itu hukuman. Hukumannya sendiri seperti push up. Dan push up-nya itu, kami ditunjuk, lalu telunjuk pelatih itu langsung turun ke bawah," kata Maulana.

Perintah untuk push up seperti itu membuat Maulana merasa tertekan. Namun, dia mengakui, menjadi Paskibraka diwajibkan memiliki mental dan fisik yang kuat. 

Dan semua hukuman itu lanjut dia, membuat keduanya menjadi kuat dan profesional menjadi Paskibraka yang bertugas dalam upacara bendera di hadapan bupati Gowa beberta jajarannya. 

TAG

BERITA TERKAIT