RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Digadang-gadang maju di Pilwalkot Makassar 2020, Muhammad Ismak mengusung misi untuk mengubah gaya kepemimpinan dalam sebuah ruang lingkup birokrasi.
Menurutnya, seorang pemimpin, misalnya wali kota, harus bersikap sebagai pelayan masyarakat. Sikap itu harus diturunkan kepada seluruh jajarannya, dalam hal ini para Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Saya punya pandangan begini, selama ini kita melihat sosok wali kota sebagai penguasa atau masih pandangan kolonial. Saya kira ini yang harus diubah. Masyarakat punya hak untuk dilayani, makanya semua ASN itu harus profesional dalam bekerja," ungkap Ismak ketika berkunjung ke kantor Rakyatku.com di Jalan Pelita Raya II, Makassar, Sabtu (17/8/2019).
Menurut Ismak, seorang wali kota bukan memaksakan untuk mengerjakan idenya, tetapi berupaya untuk mengerjakan ide atau masukan dari masyarakat. Dengan demikian, katanya, tercipta pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat.
"Bukan idenya yang dikerjakan, tetapi ide masyarakat yang dikerjakan," tambah advokat nasional ini.
Berlatar belakang sebagai pengacara, tak membuat Ismak gentar untuk bersaing dengan para bakal calon yang berasal dari birokrat ataupun politisi murni.
Ketua umum DPP Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) ini mengaku punya konsep baru untuk mengubah peradaban Kota Makassar beserta dengan struktur birokrasinya sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat.
"Berkaca dengan daerah lainnya yang sudah memperlihatkan bahwa wali kota itu bisa dari semua segmen, yang jelas adalah bahwa dia bisa melayani masyarakat. Saya tak menawarkan finansial tapi saya menawarkan konsep," pungkas Ismak yang sudah bergelut dengan dunia advokat kepailitan di Jakarta sejak 1998 ini.