Sabtu, 17 Agustus 2019 11:17
Andi Youmil Ikezumi Yudha saat membawa baki berisi bendera yang akan dikibarkan pada perayaan HUT ke-74 RI di Lapangan Karebosi Makassar, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia dirayakan dengan penuh bahagia oleh seluruh rakyat Indonesia. 

 

Tidak terkecuali bagi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar, Andi Tenri Palallo. Apalagi, putrinya bertugas membawa baki bendera.

Rasa bangga bercampur rasa cemas membuat Andi Tenri tidak tenang. Dia sempat meneteskan air mata pasca tahu putrinya terpillih sebagai pembawa baki pada upacara  sakral RI di hadapan masyarakat Makassar. 

"Kemarin pas saya tahu, saya tidak tenang. Makanya menangis bangga dan khawatir jangan sampai salah, atau terlempar sepatunya. Pokoknya banyak kupikir," kata Andi Tenri saat ditemui Rakyatku.com usai upacara di Tribun Karebosi, Sabtu (17/8/2019).

 

Ia mengaku, pada perayaan 17 Agustus kali ini, ia kehilangan momentum. Ia tidak menikmati upacara ini seperti tahun-tahun sebelumnya, akibat rasa was-was tadi.  

"Biasanya saya paling heboh. Sekarang ini tidak menentu kurasakan. Ini saja anakku kupikir. Pokoknya dari tadi tundukka terus, tidak bisaka banyak cerita. Tunduk ja terus sambil berdoa," katanya.  

Pada saat pasukan Paskibraka memasuki lapangan dan nama anaknya disebutkan, Andi Tenri tidak bisa membendung air mata.

"Bertugas sebagai pembawa baki, Andi Youmil Ikezumi Yudha dari Sekolah Islam Athira 1 Makassar. Putri dari Andi Yudha Yunus dan Andi Tenri Pallalo," ucap MC diikuti sorak tepuk tangan peserta upacara.  

Saat anaknya naik ke panggung menyerahkan baki kepada PJ Wali Kota Makassar, Muh Iqbal Suhaeb, lanjut dia, sejumlah pejabat Pemkot Makassar yang duduk di sampingnya, ikut bercanda dan mengatakan anaknya terpeleset. 

"Diganggui teruska kodong...ibu terpeleset anakta bu," katanya menceritakan candaan rekan-rekannya sesama pejabat di Pemkot Makassar.  

Namun rasa khawatir dan cemas itu hilang berganti menjadi rasa bangga yang tak terhingga, setelah Sang Saka Merah Putih telah berkibar di ujung tiang. Tenri baru bisa menghela napas lega.

"Ini kayak melayang-layang maka nak. Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Doa-doaku terkabul. Dulu juga waktu masih humas ka, berdoa ka yaa Allah, semoga kelak ada putriku yang bisa jadi pengibar bendera di sini. Alhamdulliah terkabul," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT