RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA) Sulsel, melaksanakan Workshop Pengembangan Layanan Perlindungan Khusus Anak (PKA) bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), terutama di sekolah inklusi dan SLB.
Pelaksanaan workshop pengembangan layanan PKA bagi Anak Berkebutuhan Khusus ini dilaksanakan pada tanggal 8-10 Agustus 2019. Peserta dari sekolah ramah anak di 15 kab/kota daerah yang memiliki Puspaga, P2TP2A, Puspaga dan Dinas PPPA.
Layanan Puspaga juga menyasar sekolah inklusi khususnya SRA sebagai piloting. Hal ini dilakukan, dengan tujuan utamanya adalah agar Puspaga dan P2TP2A bekerjasama dengan sekolah inklusi dan SLB atas persetujuan Dinas Pendidikan untuk dapat masuk memberikan layanan mengingat tingginya angka kekerasan di sekolah, bully dan masalah – masalah yang sering terjadi di sekolah-sekolah.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas PPPA Provinsi Sulsel, Askari yang di dampingi oleh Kepala Seksi Perlindungan Khusus Anak, A Nurseha, serta Penanggung Jawab ABK Dinas Pendidikan Provinsi, Iis yang sekaligus sebagai narasumber pada acara tersebut.
Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Dinas PPPA Sulsel, Nur Anti mengatakan, pengembangan Layanan perlindungan khusus anak, baik anak yang berhadapan dengan hukum (ABK) maupun anak berkebutuhan khusus (ABH) sangat perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak.
Ia berharap agar kegiatan ini bisa membuahkan hasil yang maksimal dan dapat menurunkan angka kekerasan, bully di sekolah inklusi terutama bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
"Kami berharap P2TP2A dan Puspaga secara rutin melakukan kunjungan ke sekolah untuk memberikan layanan sesuai kebutuhan sekolah/SLB. Ini merupakan salah satu inovasi bagi sekolah untuk kepentingam terbaik anak," ujarnya.