Sabtu, 17 Agustus 2019 08:29
Kondisi SMP Yaspib Desa Borong Bulo, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, GOWA - SMP Yaspib Desa Borong Bulo, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, punya cerita yang lebih miris di balik berdirinya bangunan sekolah yang hanya ada atap dan rangka kayu itu.

 

Kepala SMP Yaspib, Wahidah, mengatakan sekolah yang dipimpinnya tersebut memiliki tenaga pengajar sebanyak 8 orang yang semuanya berstatus honorer. Gajinya sangat jauh dari kata kecukupan.

"Gaji guru honorer di sini hanya Rp400 ribu per tiga bulan. Mereka honorer sejak tahun 2005 dan saya juga di sini sebagai kepala sekolah juga tenaga honorer. Memang sudah ada beberapa tenaga yang mencoba ikut tes, tapi belum lulus," katanya kepada Rakyatku.com, Jumat (17/8/2019).

Dengan gaji seperti itu, tentu sangat tidak cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari para guru. 

 

Terkadang, siswa yang sudah datang pada pagi hari, tidak menerima pelajaran sekolah karena gurunya yang sedang berhalangan. Namun, para siswa tetap setia menunggu hingga jam pelajarannya telah usai. Total jumlah siswa di sekolah tersebut hanya 25 orang.

Di depan sekolahnya terdapat tiang bambu yang berdiri mengibarkan bendera merah putih. Kebanggan dan jiwa nasionalisme siswa dan gurunya tak pernah luntur. Proses belajar mengajar yang sudah berjalan empat tahun hingga kini, sekolah itu belum ada perubahan.

Gaji dan kondisi bangunan sekolah tersebut sangatlah miris. Tidak ada yang bisa dibanggakan dari sekolah tersebut, kecuali semangat siswanya untuk terus belajar meski dalam kondisi seadanya.

Tiga buah papan tulis yang sudah kotor dan rusak, lantai hanya beralaskan tanah dan rumput, bangunan sekolah hanya ada atap dan rangka kayu, semuanya itu butuh bantuan.

Sekolah itu dibangun sejak 2015. Meski sekolah swasta, pihaknya berharap adanya bantuan dari pihak luar untuk pembangunan sekolah yanh berada di puncak bukit desa Borong Bulo tersebut.

TAG

BERITA TERKAIT