RAKYATKU.COM - Diabetes ditandai dengan peningkatan kadar gula darah.
Selain itu, penderita diabetes mungkin memiliki gejala tertentu seperti mulut kering, peningkatan rasa haus dan sering buang air kecil, mudah lapar, penglihatan kabur, kulit kering dan gatal, kelelahan, dan penurunan berat badan.
Pada penderita diabetes kadar glukosa darah (gula sederhana yang digunakan sel untuk energi) meningkat karena kekurangan hormon insulin.
Insulin adalah hormon yang membantu metabolisme glukosa darah. Insulin diproduksi di dalam tubuh oleh pankreas.
Bagaimana akupunktur membantu pasien diabetes?
Akupunktur dapat secara efektif mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes. Ini telah terbukti sangat efektif pada orang yang mengalami diabetes tipe 2.
Menurut penelitian, akupunktur dapat membantu pasien diabetes dengan cara berikut:
- Membantu menurunkan kadar glukosa darah
- Menurunkan pelepasan hormon glukagon (hormon ini meningkatkan kadar gula darah)
- Mengontrol gejala diabetes tertentu seperti polifagia (keinginan untuk makan terlalu banyak), polidipsia (haus yang berlebihan) dan poliuria (aliran urin yang berlebihan);
- Meningkatkan sirkulasi darah dan kontraktilitas otot jantung
- Meningkatkan sirkulasi darah ke jaringan perifer
- Memiliki efek antiaterogenik, antioksidan dan imunomodulasi (membantu mengurangi komplikasi diabetes)
Perawatan akupunktur untuk diabetes
Akupunktur bertujuan untuk memulihkan dan menjaga kesehatan dengan merangsang titik-titik tertentu pada tubuh manusia dengan memasukkan jarum.
Titik-titik ini disebut titik akupunktur dan ada ratusan titik akupunktur dalam tubuh manusia. Ada sekitar 20 titik akupuntur dalam tubuh yang efektif menurunkan gula darah.
Sebelum memulai perawatan akupunktur, ahli akupunktur akan memeriksa Anda, dan memilih titik akupunktur berdasarkan riwayat penyakit, usia dan temuan pemeriksaan Anda.
Titik akupunktur untuk pengobatan diabetes dapat berbeda dari individu ke individu.
Selain mengontrol kadar gula darah, akupunktur pada penderita diabetes dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol dan mengurangi risiko komplikasi medis, seperti penyakit kardiovaskular.