Kamis, 15 Agustus 2019 14:54
Shaban Makokha
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Pejabat Kenya memicu kemarahan setelah menggali kuburan rekannya untuk membuka seragam dinasnya.

 

Martin Alukoye, 31 tahun, tewas tenggelam pada 9 Agustus lalu. Dia kabarnya menderita serangan epilepsi dan jatuh ke sungai.

Dia dimakamkan pada dua hari kemudian dengan mengenakan seragam County Youth Service berwarna hijau.

Tapi satu hari setelah pemakaman, para pejabat setempat datang ke kuburan dan memerintahkan untuk menggali kuburan Alukoye.

 

Meskipun keluarganya memohon agar mereka berhenti, para pejabat bersikeras agar penggalian dilanjutkan.

Begitu mereka menarik peti mati Alukoye dari tanah, mereka menelanjangi mayat itu di depan keluarganya. 

Istri Alukoye, Jacqueline, mengatakan kepada BBC Swahili bahwa tindakan pejabat itu "menumpuk kesengsaraan yang saya alami."

"Saya ingin meminta mereka untuk meninggalkan saya dengan damai," tambahnya. 

Tetua desa sekaligus paman Alukoye, Francis Mutamba, mengatakan bahwa para pejabat daerah telah "menentang hukum negara dan hukum nenek moyang kami".

Dia menambahkan bahwa petugas lain hadir selama pemakaman dan tidak menyarankan mereka untuk melepas seragam Alukoye dari peti mati.  

Tubuh Alukoye telah dikubur kembali ke tanah pada Senin malam. Tapi Mutamba berharap bahwa para tetua kota "harus berkonsultasi secara luas tentang tindakan selanjutnya."

TAG

BERITA TERKAIT