RAKYATKU.COM, MAROS — Selasa, 13 Agustus 2019. Jarum jam menunjukkan pukul 09.30 Wita. Pagi itu, siswa SDN 240 Baddo-baddo, Desa Bajimangai, Kecamatan Mandai, tengah berlatih paduan suara di lapangan sekolah. Latihan itu, dalam menyambut perlombaan 17 Agustus.
Tiba-tiba menara Base Transmitter Station (BTS) milik perusahaan operator telekomunikasi PT XL Axiata, roboh dan menimpa siswa.
Sebanyak lima orang siswa menjadi korban setelah tertimpa tower tersebut. Kelimanya kemudian dilarikan ke RS Dody Sarlito, di dekat Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Beberapa korban luka ini di antaranya, Khadijah Rafa Nur (kelas 4), Aprisal Bangga (kelas 3), Adinda Sri Rahmayani (kelas 5), Riza Wahyuni (kelas 5), dan Muhammad Sultan (kelas 5).
Menurut guru pelatih paduan suara, Veronika, kejadian tersebut terjadi mendadak dan hanya hitungan detik. Saat kejadian itu dia berada di dekat rumah guru, yang hanya berjarak dua meter, dan ikut tertimpa tower yang jatuh.
Dia mengaku, sama sekali tidak menyangka adanya kejadian tersebut. Pasalnya sama sekali tidak ada terlihat jika tower itu akan runtuh. Padahal saat kejadian angin tidak berembus kencang.
"Kalau angin kencang, tentu terlihat kalau towernya bergoyang. Tapi hari ini sama sekali tidak ada tanda-tanda. Runtuhannya seperti suara gemuruh, saya menyangka ada pesawat jatuh. Saya sempat menghindar dan berguling. Setelah itu baru saya melihat anak-anak saya sebagian sudah ada yang penuh darah dan tertimpa material tower," ujarnya.
Sementara itu salah seorang guru lainnya, Wahyuni menuturkan, kejadian ini terjadi sekitar pukul 09.30 Wita. Usai kejadian, seluruh siswa yang mengalami luka-luka dilarikan ke rumah sakit Doddy Sarlito. Namun saat ini semuanya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Wahidin Sudirohusodo.
"Semua siswa yang tertimpa tower ini dilarikan ke rumah sakit. Salah satu siswa kami, sepertinya mengalami patah tulang leher. Dan infonya sampai saat ini belum sadarkan diri," jelasnya.