Selasa, 13 Agustus 2019 12:01
Mangga Daeng Tompo menikmati hidup sebagai pemanjat kelapa.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,JENEPONTO - Mangga Dg Tompo bisa jadi pemanjat kelapa tertua di Jeneponto. Usianya kini disebut-sebut sudah mencapai 90 tahun.

 

Walau begitu, kondisinya masih sehat. Masih lincah dan kuat memanjat kelapa. Setinggi apapun. Sudah bertahun-tahun dia menekuni pekerjaan itu.

Berapa upahnya per pohon? Ternyata hanya Rp5 ribu. Toh, Mangga Dg Tompo tetap menikmatinya.

Pria ini hidup sebatangkara. Tak punya rumah. Banyak warga yang memberinya tumpangan, namun dia lebih memilih tidur di kolong rumah.

 

Daeng Tompo kini tinggal di kolong rumah warga bernama Daeng Rurung di Kampung Bontolebang, Desa Paitana, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto.

Kehidupannya mendapat perhatian anggota Polri dan TNI jelang peringatan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI. Daeng Tompo hidup merdeka, tetapi tidak dari segi ekonomi.

Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat tergerak untuk berbagi. Bhabinkamtibmas Desa Paitana Bripka Nuriadi dan Babinsa Serda Alimuddin datang memberikan bantuan bahan pokok. 

Kasubbag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul mengatakan personel Polri dan TNI terdepan itu menyerahkan beras dua karung, telur dua rak, air gelas dua dos, dan mi instan dua dos.

"Ada beberapa keluarganya yang memanggil ke rumahnya untuk tinggal tetapi tidak mau dengan alasan sudah terbiasa dengan kehidupannya yang di jalaninya," kata Syahrul.

Dia menolak tidur dalam rumah karena menganggap banyak nyamuk. Bila tidur di kolong rumah, dia bisa membuat perapian untuk mengusir nyamuk.

Penyerahan bantuan turut disaksikan pelaksana tugas Camat Turatea, Syamsul Djahini. Informasi dihimpun, Mangga Dg Tompo merupakan warga asal Dusun Bungung-bungung, Desa Bontosunggu Kalumpang, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.
 

TAG

BERITA TERKAIT