Selasa, 13 Agustus 2019 10:32
Briptu Hedar semasa hidup
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, PAPUA - Saat Briptu Hedar mengangkat gula dan kopi pesanan Jambi Mayu Telenggen di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, Senin siang, 12 Agustus 2019, Bripka Alfonso Wakum memutar sepeda motor trail Kawazaki-nya. 

 

Dia sudah curiga sesuatu bakal terjadi. Ternyata benar. Bukan Jambi Mayu Telenggen yang keluar menyambut Briptu Hedar, melainkan sekelompok pria bersenjata OPM yang merupakan anggota Egianus Kogeya, pasukan yang sama membantai para pekerja PT Istaka Karya akhir 2018 lalu.

Masih dengan kopi dan gula di tangan, Briptu Hedar dihajar popor senjata.

Bripka Alfonso lalu melompat dari sepeda motornya dan lari ke semak-semak. Para kelompok separatis kejam itu, memberondongnya dengan peluru. 

 

Alfonso terus berlari dan bersembunyi di salah satu rumah milik warga. Setelah melihat suasana agak tenang, Alfonso naik ke atas. Dengan handytalkie, dia lalu menghubungi rekan-rekannya yang tergabung dalam Tim Satgas Nemangkawi.

"Tolong kirim bantuan ke Kampung Usir. Briptu Hedar tertangkap," pintanya.

Sekitar Pukul 12.00 WIT, sebanyak 105 aparat gabungan TNI Polri tiba. Mereka adalah anggota Polsek, Satgas Maleo Kopassus, Yonif 751 Raider, Brimob dan Timsus Polda Papua. 

Mereka memburu anggota OPM yang menyandera Briptu Hedar. Pukul 12.30 WIT, pada saat pasukan sedang melaksanakan pengejaran, terjadi penembakan yang dilakukan oleh OPM ke arah aparat gabungan.

Penembakan terus terjadi hingga pukul 13.00 WIT. Arahnya dari gunung di sebelah kiri Kampung Mudigdog.

Pukul 13.40 WIT, Sekda atas nama Abraham Bisai dan LO Polda Kab Puncak AKBP H. Hutabarat tiba di TKP.

Sekda memerintahkan Kadistrik Gome, Nius Tabuni, untuk bisa berkomunikasi dengan kelompok Egianus Kogeya  tersebut. Ia berupaya bernegoisasi agar Briptu Hedar bisa dibebaskan.

Namun negosiasi buntu. Pukul 17.30 WIT, Briptu Hedar ditemukan tewas di lokasi yang tak jauh dari tempat pertama dia disandera.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, mengungkapkan, jenazah kini sudah berada di Puskemas Ilaga dan tim medis tengah membersihkannya untuk dapat segera diterbangkan ke kampung halamannya, di Barru, Sulawesi Selatan. Diperkirakan jenazah tiba di kampung halaman pada pukul 14.00 Wita siang ini.

TAG

BERITA TERKAIT