Selasa, 13 Agustus 2019 09:55
Briptu Hedar semasa hidup
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, PAPUA - Pembunuhan terhadap Briptu Hedar asal Barru, Sulsel, oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogeya, menimbulkan rasa geram bagi masyarakat Sulsel yang bermukim di Papua.

 

Salah satunya, Syamsul Bachri. "Ayo masyarakat Barru bersatu, jemput jenazah almarhum di bandara internasional Sultan Hasanuddin dari Timika siang ini. Tunjukkan kepada dunia sebagai bentuk keprihatinan dan rasa duka yang dalam. Ramai-ramai jemput dan antar Ananda Hedar ke peristirahatan terakhirnya di Kabupaten Barru," tulis Syamsul Bachri.

Dia juga meminta kepada Bupati Barru, Suardi Saleh, dan Pemprov Sulsel, agar menjadikan kasus ini sebagai tonggak awal kepedulian keselamatan warga Sulsel di Tanah Papua.

"Mohon hormat bapak bupati Suardi Saleh, untuk menjadikan kasus ini sebagai bentuk kepedulian dan keselamatan warga Sulawesi di tanah Papua. Doa kami dari Papua menyertaimu ananda beristihatlah di sisi Allah aamiin ya Allah," tulis Syamsul Bachri.

 

Sebelumnya, Senin, 12 Agustus 2019. Siang itu, sekitar pukul 11.30 WIT. Briptu Heidar tengah dibonceng Bripka Wakum Alfonso dengan sepeda motor. Mereka memasuki Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua,  dalam rangka penyelidikan sebuah kasus.

Saat sepeda motor tengah melaju, seorang warga Kampung Usir memanggil. Briptu Heidar dan Bripka Alfonso berhenti.

Briptu Heidar lalu mendatangi orang yang memanggilnya. Dia mengenal warga tersebut. Sementara Bripka Wakum, tetap di atas motornya.

Tiba-tiba, sekelompok warga membawa Briptu Heidar. Sedangkan Bripka Wakum yang melihat insiden tersebut, langsung melarikan diri dan melaporkan insiden yang dialaminya ke Polsek Ilaga. 

Ternyata, kelompok warga tersebut adalah bagian dari kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka pimpinan Egianus Kogeya.

Selama enam jam dalam penyanderaan, Briptu Heidar ditemukan sudah menjadi mayat sekitar pukul 17.30 WIT. Jasadnya ditemukan tak jauh dari lokasi penyanderaan.

Demikian diungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, di Jayapura.

Jenazah kini sudah berada di Puskemas Ilaga dan tim medis tengah membersihkannya untuk dapat segera diterbangkan ke kampung halamannya, di Barru, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, pihak kepolisian sudap melakukan upaya persuasif, dengan cara negosiasi. 

Selain TNI-Polri di lokasi juga hadir Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik, Kapolres Puncak Jaya, serta para tokoh masyarakat. Namun sayangnya negosiasi menemui jalan buntu.

TAG

BERITA TERKAIT