RAKYATKU.COM, PAPUA - Seorang anggota Polri, kembali menjadi korban keganasan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogeya. Briptu Hedar, ditemukan tewas setelah diculik sekelompok orang di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua pada Senin, 12 Agustus 2019 sore.
Polisi asal Barru itu, sebelumnya dibonceng motor oleh rekannya, Bripka Wakum Alfonzo masuk ke Kampung Usir untuk melakukan penyelidikan, saat kemudian diculik dan dibunuh oleh sekelompok orang.
Atas gugurnya kembali anggota Polri, warganet merasa geram. Mereka meminta perhatian pemerintah. Bahkan, salah seorang warganet dengan akun Facebook @Sufyan menyebut pemerintah ketiduran.
"Pemerintahya lagi tidur," tulis Sufyan.
Warganet lainnya mengkritik pemerintah yang sibuk menangkapi orang-orang dengan kasus ancaman yang dibuat-buat. Padahal ada kejadian yang sudah di depan mata tidak ditindaki.
"Pemerintah jangan sibuk dengan ancaman yang dibuat-buat, ini ancaman nyata di depan mata, korban sudah ada," tulis Ma'mur Arsyad.
"Pemerintah hanya memikirkan dirinya bukan memikirkan negaranya. Buktinya makin banyak korban mereka hanya berdiam diri saja, coba kalau sekali berantas saja pasti nggak ada lagi yang namanya OPM. Mereka nggak tahu keleuarga mereka itu perasaannya sakit ditinggal 1 keluarga di saat bertugas," timpal Asrul.
Sebelumnya, siang itu, sekitar pukul 11.30 WIT. Briptu Hedar tengah dibonceng Bripka Wakum Alfonso dengan sepeda motor. Mereka memasuki Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, dalam rangka penyelidikan sebuah kasus.
Saat sepeda motor tengah melaju, seorang warga Kampung Usir memanggil. Briptu Heidar dan Bripka Alfonso berhenti.
Briptu Hedar lalu mendatangi orang yang memanggilnya. Dia mengenal warga tersebut. Sementara Bripka Wakum, tetap di atas motornya.
Tiba-tiba, sekelompok warga membawa Briptu Hedar. Sedangkan Bripka Wakum yang melihat insiden tersebut, langsung melarikan diri dan melaporkan insiden yang dialaminya ke Polsek Ilaga.
Ternyata, kelompok warga tersebut adalah bagian dari kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka pimpinan Egianus Kogeya.
Selama enam jam dalam penyanderaan, Briptu Hedar ditemukan sudah menjadi mayat sekitar pukul 17.30 WIT. Jasadnya ditemukan tak jauh dari lokasi penyanderaan.
Demikian diungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, di Jayapura.
Jenazah kini sudah berada di Puskemas Ilaga dan tim medis tengah membersihkannya untuk dapat segera diterbangkan ke kampung halamannya, di Barru, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, pihak kepolisian sudap melakukan upaya persuasif, dengan cara negosiasi.
Selain TNI-Polri di lokasi juga hadir Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik, Kapolres Puncak Jaya, serta para tokoh masyarakat. Namun sayangnya negosiasi menemui jalan buntu.