RAKYATKU.COM - Ratusan demonstran pro-demokrasi telah memulai tiga hari demonstrasi di bandara Hong Kong dengan harapan mendapatkan dukungan internasional dari penumpang yang tiba.
Demonstran melakukan aksi duduk di ruang kedatangan dan keberangkatan pada hari Jumat dan melambaikan spanduk dalam selusin bahasa dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran menjelang protes akhir pekan yang direncanakan di seluruh kota, dikutip dari Sky News, Minggu (11/8/2019).
Sebagian besar muda dan mengenakan T-shirt hitam, para pengunjuk rasa membagikan brosur bertajuk "Dear Traveller" di atas karya seni yang menggambarkan protes berbulan-bulan yang telah menjerumuskan pusat keuangan ke dalam krisis terbesar sejak kembalinya dari pemerintahan Inggris ke Tiongkok pada tahun 1997.
"Maafkan kami untuk Hong Kong yang 'tidak terduga'," selebaran berbahasa Inggris itu berbunyi.
"Anda telah tiba di kota yang hancur berantakan, bukan kota yang pernah Anda bayangkan. Namun untuk Hong Kong ini, kami bertarung," kata selebaran.
Tidak ada tanda-tanda kehadiran polisi, meskipun petugas mengatakan mereka belum menerima aplikasi resmi untuk protes di bandara dan memperingatkan terhadap kekerasan atau gangguan yang dapat membahayakan keselamatan publik.
Seorang pengunjuk rasa, Charlotte Lam, 16, mengatakan: "Ini akan menjadi protes damai selama polisi tidak muncul.
"Kami telah membuat stiker, spanduk dalam lebih dari 16 bahasa, mulai dari Jepang ke Spanyol.
"Kami ingin menyebarkan pesan kami secara internasional.
"Kami bukan perusuh, kami adalah sekelompok orang Hong Kong yang memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan."
Tanda-tanda yang dipegang oleh pengunjuk rasa di aula kedatangan termasuk yang mengatakan "tidak ada perusuh, hanya tirani".
Pamflet yang ditumpuk menjadi tumpukan memperingatkan pengunjung akan penggunaan gas air mata oleh polisi.
Para pemrotes telah melampiaskan kemarahan mereka kepada pemerintahan kepala eksekutif Carrie Lam sejak RUU ekstradisi yang kontroversial diumumkan yang akan memungkinkan orang-orang dikirim ke Cina daratan untuk diadili.