RAKYATKU.COM, PAREPARE - Pemerintah Kota Parepare menunjukkan kepeduliannya terhadap Pengarusutamaan Gender (PUG). Tahun 2018 lalu Kota Parepare sudah mendapatkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori pratama.
Kepala Bappeda Parepare, Samsuddin Taha melalui Kepala Bidang Perencanaan Prasarana Wilayah dan Ekonomi Bappeda, Zulkarnaen mengatakan, untuk naik kelas menuju APE Kategori Utama, ada beberapa kelemahan dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender yang perlu pembenahan.
“Pertama, dalam sisi penganggaran. pada tingkat SKPD jumlah anggaran yang diperuntukkan bagi pelaksanaan kegiatan masih sangat terbatas bahkan ada yang hampir tidak ada,” kata Zulkarnaen, Kamis (8/8/2019).
Berikutnya, lanjut Zulkarnaen, adalah ketiadaan profil gender dan anak Parepare. Kemudian dibutuhkan rencana aksi daerah (RAD) pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) di Parepare.
“Kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah dan lembaga-lembaga non pemerintah juga harus diperhatikan,” lanjut Zulkarnaen.
Karena itu, kata dia, perlu penyelenggaraan pusat pembelajaran keluarga (Puspaga) dan penguatan kelompok kerja (Pokja) PUG serta pelibatan seluruh unsur SKPD dalam kegiatan Pokja.
Zulkarnaen menekankan, selain hal-hal dianggap kelemahan dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender, pelaksanaan pengarusutamaan gender di Parepare telah dianggap berhasil.
Wakil Wali Kota Parepare, Pangerang Rahim berharap adanya penguatan terhadap apa yang telah dilakukan sebelumnya, termasuk di dalamnya adalah pembuatan perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG).
Hal itu untuk kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2020 serta pelaporan pelaksanaan PUG pada tingkat SKPD.
“Setiap SKPD harus memperhatikan vocal point PUG sesuai tupoksinya dan harus menerapkan di setiap SKPD untuk menjadikan Parepare Peduli PUG,” ungkapnya.