Rabu, 07 Agustus 2019 23:07
Wabup Bulukumba, Tomy Satria Yulianto (kedua kiri) menghadiri workshop guru PAUD, Rabu (7/8/2019).
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,BULUKUMBA - Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Bulukumba menggelar workshop, Rabu (7/8/2019). 

 

Kegiatan rutin tiap tahun bagi guru-guru PAUD ini mengambil tema "Menjadi Guru Aktif Kreatif dan Inovatif" dengan menghadirkan narasumber Dr Hj Nirwan MPd.

Ketua Himpaudi Bulukumba, Siti Isniyah dalam laporannya menitipkan dua harapan kepada Pemerintah Kabupaten Bulukumba. Pertama, diharapkan pemda mengeluarkan kebijakan yang mempersyaratkan ijazah TK atau PAUD untuk memasuki jenjang sekolah dasar (SD).

"Ini juga dalam rangka menyongsong Gerakan PAUD Indonesia 2025, yaitu wajib belajar usia 5-6 tahun, sehingga keberadaan PAUD di Bulukumba juga tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat," cetus istri Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto ini.

 

Kedua, mewakili curahan hati para kepala sekolah PAUD yang ada di Kabupaten Bulukumba, lanjut Isniyah, adalah percepatan perubahan status TK dari swasta menjadi status negeri. 

Pertimbangannya, karena hal tersebut dapat membuka peluang bagi guru-guru untuk berubah status dari guru honorer atau guru kontrak yang hanya bergaji Sajuta (Sabar, Jujur, dan Tawakal) menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dengan gaji yang memadai.

Menurutnya, untuk menghadirkan PAUD yang berkualitas, tidak hanya membentuk sekolah PAUD sebanyak mungkin dengan fasilitas yang memadai. Hal penting adalah mempersiapkan guru-guru yang berkualitas dengan metode-metode yang inovatif dan berkarakter.

“Olehnya itu Himpaudi sebagai organisasi tenaga kependidikan anak usia dini, setiap tahunnya melaksanakan program kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kualitas SDM para pendidik PAUD Bulukumba melalui diklat secara berjenjang, melalui seminar dan workshop dengan mendatangkan narasumber, baik lokal maupun nasional seperti yang dilaksanakan pada hari ini,” ungkapnya.

Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto dalam sambutannya mengharapkan para guru TK harus percaya diri dibanding guru-guru lainnya.

“Guru PAUD harus memiliki kebanggaan dan rasa percaya diri bahwa ibu-ibu sekalian para guru PAUD adalah peletak dasar fondasi kualitas karakter dari murid-murid kita,” ucap Tomy Satria.

Menjadi guru PAUD, kata Tomy, adalah profesi yang berbeda dengan profesi lainnya. Termasuk berbeda dengan guru SD, SMP, dan SMA oleh karena usia yang paling sensitif dan paling rawan dalam membangun karakter generasi muda adalah di usia kanak-kanak.

Tomy juga merasa bangga dengan semangat guru PAUD yang hadir mengikuti workshop dengan biaya sendiri. 

“Kami berharap para guru-guru PAUD kita memberikan bukti bahwa ibu-ibu sekalian yang menjadi bagian dari penyejuk dan sumber inspirasi kepada kita semua,” pintanya.

Selain itu imajinasi-imajinasi guru PAUD juga harus kuat membangun proyeksi perkembangan di masa mendatang. Karena sebenarnya, lanjut Tomy, tugas guru itu merancang masa depan. 

“Makanya yang disampaikan kepada muridnya tentang masa depan, bukan masa lalu. Bukan lagi bercerita bahwa dulu saya nak, jalan kaki ke sekolah,” kata Tomy Satria.

Peserta pada kegiatan ini adalah guru TK yang berasal dari 10 kecamatan dengan jumlah peserta 386 orang. Kecamatan Bulukumpa 42 orang, Gantarang 79 orang, Bontobahari 20 orang, Ujungbulu 46 orang, Kindang 28 orang, Bontotiro 27 orang, Rilau Ale 27 orang, Herlang 50 orang, Ujungloe 50 orang, dan Kajang 17 orang.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto memberikan bantuan kepada salah seorang guru TK yang bernama Maryati.

Guru TK tersebut mewakili Provinsi Selatan pada lomba tenaga kependidikan berprestasi tingkat nasional tahun 2019.   

TAG

BERITA TERKAIT