Rabu, 07 Agustus 2019 13:43
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Sebuah museum di Jerman mengatakan telah mendapatkan batu nisan yang telah lama hilang dari "Putri Salju asli", setelah hilang pada tahun 1804. Museum Diocesan di Bamberg memajang batu nisan Maria Sophia von Erthal, yang dianggap sebagai inspirasi di balik dongeng legendaris itu dari tahun 1812.

 

Nisan itu hilang setelah gereja tempat von Erthal dimakamkan dihancurkan. Tetapi sejak itu muncul kembali di sebuah rumah di Bamberg di Jerman tengah, nisan itu disumbangkan ke museum oleh keluarga.

Von Erthal lahir di Lohr am Main, atau Snow White City seperti yang diketahui, dan merupakan saudara perempuan dari Uskup Agung Mainz saat itu.

Ibunya meninggal ketika dia masih muda, dan ayahnya menikah lagi dengan wanita lain, yang mencoba mengucilkannya demi anak-anaknya sendiri. Kisah ini paralel dengan kisah Putri Salju klasik di mana dia tinggal bersama ibu tirinya yang jahat.

 

Ayahnya memiliki pabrik cermin di industri pembuatan kaca yang berkembang pesat di kota itu. Hal ini ditenggarai sebagai inspirasi untuk salah satu bagian kisah cermin ajaib di dongeng tersebut.

Namun, tidak seperti Snow White versi Disney, von Erthal tidak pernah membuatnya bahagia selamanya.

Dia tidak pernah menikah, dan pindah 60 mil (96,6 km) dari rumah masa kecilnya ke Bamberg, di mana dia akhirnya menjadi buta dan meninggal pada usia 71 tahun.

Bamberg dikenal karena tujuh bukitnya, serta anak-anak dan orang-orang dengan kerdil yang akan bekerja di ranjau. 

Orang-orang di kota masa kecilnya Lohr am Main berpendapat bahwa Grimm Bersaudara menggunakan cerita wanita itu, dan hanya berpakaian dengan beberapa elemen cerita rakyat Jerman.

Kisahnya dipopulerkan pada tahun 1937 oleh Walt Disney dalam film panjang fitur animasi pertamanya, Snow White And The Seven Dwarfs, tetapi banyak versi lain dari kisah itu ada.

Direktur museum Holger Kempkens mengatakan bahwa referensi dongeng adalah "lebih merupakan tipuan bagi kita" dengan kanon katedral Norbert Jung menambahkan bahwa fakta bahwa seorang wanita mendapatkan batu nisannya sendiri pada waktu itu adalah "sesuatu yang istimewa".

Museum memahami bahwa begitu gereja von Erthal dimakamkan dihancurkan pada tahun 1804, batu nisannya dipindahkan ke rumah sakit setempat, yang didirikan oleh saudara laki-lakinya.

Sebuah klinik baru dibangun di lokasi itu pada tahun 1970-an, dan batu itu disimpan oleh keluarga setempat, sebelum disumbangkan ke museum.

TAG

BERITA TERKAIT