RAKYATKU.COM - Ada mungkin pernah melihat pasangan yang membawa bayi saat sedang nonton di bioskop. Atau mungkin pernah melakukannya. Adakah efek secara medis bagi bayi?
Ternyata ada alasan bagus mengapa hal ini sebaiknya tak dilakukan. Seperti diketahui, bioskop di kota-kota besar memiliki sistem canggih yang dapat mengeluarkan volume suara hingga 85 desibel (dB).
Angka itu hanya sebatas untuk volume percakapan biasa dari sebuah film. Bila sedang ditayangkan adegan heboh, seperti di film-film superheroes yang banyak perkelahian, maka intensitas volume bisa meningkat berkali-kali lipat.
Menurut American Academy of Pediatrics, tingkat kebisingan yang melebihi 45 desibel saja sudah berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran pada bayi. Bisakah Anda bayangkan apa yang terjadi pada pendengaran bayi apabila dibiarkan mendengarkan tingkat volume yang lebih dari itu?
Bayi memiliki indera pendengaran yang super sensitif. Ini membuatnya akan selalu memerhatikan segala suara yang ada di sekitarnya. Nah, apabila suara itu terlampau keras, kesehatan telinga bayi bagian dalam akan terancam. Hal ini khususnya terjadi pada bagian koklea yang bertugas untuk memproses bunyi.
Sebagai akibat dari kerusakan fungsi telinga, bayi akan mengalami gangguan pendengaran. Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, beberapa gejala gangguan pendengaran pada bayi meliputi:
-Bayi tidak menoleh ke arah sumber suara pada umur 3–6 bulan
-Saat terjadi suara keras secara tiba-tiba, bayi tidak terkejut
-Mengalami keterlambatan berbicara saat memasuki usia anak-anak
-Tidak lagi tertarik pada mainan yang mengeluarkan bunyi-bunyian
Jika bayi Anda mengalami salah satu atau semua ciri-ciri di atas, segera periksakan kondisi pendengarannya ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). Dengan demikian si Kecil bisa segera mendapatkan penanganan yang optimal.
Semakin cepat ditangani, semakin besar pula kemungkinannya terhindar dari gangguan pendengaran permanen dan perkembangan bahasa (menyimak dan berbicara).
Sumber: KlikDokter