Sabtu, 03 Agustus 2019 09:52
Louise Porton (23), akan menghabiskan minimal 32 tahun di penjara, karena membunuh dua putrinya, Scarlett Vaughan (7), dan Lexi Draper (3). 
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, BIRMINGHAM - Seorang ibu dua anak, membunuh dua putrinya, karena mereka menghalangi kehidupan seksnya. Dia pun telah dipenjara seumur hidup. 

 

Louise Porton (23), akan menghabiskan minimal 32 tahun di penjara, karena membunuh dua putrinya, Scarlett Vaughan (7), dan Lexi Draper (3). 

Dia dinyatakan bersalah atas kedua pembunuhan, setelah persidangan lima minggu di Pengadilan Birmingham Crown. 

Hari ini selama hukuman, hakim Amanda Yip mengatakan kepada Porton, bahwa tindakannya sangat jahat. 

 

"Mereka adalah anak-anak muda yang tidak bersalah, yang jelas-jelas rentan dan seharusnya dapat mengandalkan ibu mereka untuk melindungi dan mengasuh mereka. Alih-alih melindungi, Anda merenggut kehidupan muda mereka,"  ujar hakim.

Hakim Yip menambahkan, tekanan hidup sebagai ibu tunggal tidak bisa jadi alasan pembenar apa yang dilakukan Porton. 

"Dengan satu atau lain cara Anda mencekik masing-masing anak perempuan Anda. Dan Anda hanya memanggil layanan darurat ketika Anda tahu mereka sudah mati," ungkap Hakim.

"Saya yakin pada saat kematian, Anda berniat untuk membunuh masing-masing putri Anda. Mengapa Anda melakukannya, hanya Anda yang akan tahu. 

"Mereka yang mencintai Lexi dan Scarlett dibingungkan bagaimana dan mengapa kau bisa melakukan sesuatu yang begitu jahat," pungkas Hakim.

Pengadilan mendengar Porton yang sebelumnya dari Skiddaw, di Rugby, Warks, telah dua kali mencoba membunuh Lexi, sebelum ia berhasil pada Januari 2018. 

Ketika Lexi sakit di rumah sakit pada minggu sebelum dia meninggal, Porton mengambil foto bugil dia di toilet, dan mengatur untuk melakukan hubungan seks untuk uang dengan pria yang dia temui online. 

Ibu dua anak, yang menggambarkan dirinya sebagai model paruh waktu, kemudian menerima 41 permintaan teman pada aplikasi kencan, hanya sehari setelah pembunuhan. 

Dia kemudian terdengar tertawa di ruang duka dua hari sebelum dia membunuh Scarlett pada 1 Februari. 

Layanan darurat mengatakan, dia tenang dan tanpa emosi, menunda panggilannya untuk ambulans dan bahkan mengisi bensin dengan putrinya yang terbaring mati di dalam mobil. 

Selama persidangan, jaksa penuntut Oliver Saxby QC mengatakan: "Kesimpulan yang luar biasa adalah bahwa Lexi dan Scarlett meninggal karena seseorang sengaja mengganggu pernapasan mereka. Bahwa seseorang hanya bisa menjadi terdakwa ini." 

Mr Saxby mengatakan, dokter spesialis tidak dapat menemukan 'alasan alami' mengapa kedua anak itu meninggal. Dalam pernyataan dampak korban, Chris Draper, ayah dari kedua gadis, mengatakan, ia merasa 'hancur' dan 'tidak punya apa-apa untuk hidup'. 

"Mengapa Louise melakukan sesuatu yang begitu jahat pada putri-putri cantik kita? Anda adalah ibu mereka, orang yang seharusnya merawat mereka, melindungi dan mencintai mereka. 

"Mereka hanya merepotkanmu; bagaimana kamu bisa melakukan ini?," tanya Draper.

Draper yang tidak pernah bertemu dengan balita Scarlett, menambahkan: "Saya duduk dan berpikir, siang dan malam, dan saya tidak mengerti mengapa kedua gadis kecil saya dibawa pergi karena Louise ingin tidur dengan pria lain."

TAG

BERITA TERKAIT