Sabtu, 03 Agustus 2019 05:30
Suasana kelas inpirasi Mahtan di Masjid Al Urwaah, Jalan Kumala II, Makassar, baru-baru ini.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Komunitas Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan) akan melayani hapus tato warga Luwu Raya, Sabtu (3/8/2019). Acara itu dipusatkan di Masjid Agung Palopo.

 

Layanan hapus tato rencananya digelar dua hari, hingga Minggu (4/8/2019). Kegiatan hapus tato ini bersifat gratis. Penerima manfaat cukup menyetor 10 ayat pertama Alquran surat Ar-Rahman.

Palopo menjadi daerah ketiga yang dilayani Mahtan. Sebelumnya, mereka hadir di Kabupaten Wajo dan Sidrap.

Sebelum berangkat ke Palopo, Mahtan menggelar "kelas inspirasi". Dua mantan narapidana dihadirkan di Masjid Al Urwaah, Jalan Kumala II, Makassar.

 

Keduanya adalah Haslan Hamid dan Muhammad Rusdi alias Nando. Haslan adalah mantan napi kasus pembunuhan. Sementara Nando mantan napi kasus narkoba.

Keduanya memutuskan hijrah dan kini bergabung sebagai relawan Mahtan. 

Keduanya merasakan betapa beratnya berhijrah ketika masih ada tato di tubuhnya. Stigma masyarakat sulit dihilangkan bahwa tato identik dengan kriminal.

Di situ lah Mahtan hadir memberi solusi. Baru terbentuk dua bulan, komunitas ini sudah menolong banyak orang untuk menghapus tato. Semuanya gratis.

Ketua Mahtan, dr Abdul Azis SpU mengatakan, sebenarnya tato tidak identik dengan kriminalitas, melainkan seni melukis tubuh.

Hanya saja, dalam Islam, tato termasuk seni yang dilarang Allah subhanahu wata'ala. Dari situ lah, dr Azis tergerak untuk memfasilitasi orang-orang untuk terbebas dari tato.

"Saya menganggap diriku bermanfaat ketika saya bisa mengulurkan tanganku untuk orang lain," tutur dr Abdul Azis.

TAG

BERITA TERKAIT