Jumat, 02 Agustus 2019 14:32
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Arab Saudi telah mengeluarkan undang-undang baru untuk memungkinkan perempuan mendapatkan paspor dan bepergian ke luar negeri tanpa persetujuan dari wali laki-laki.

 

Langkah ini merupakan game-changer potensial untuk hak-hak perempuan di kerajaan itu, yang telah lama dikritik karena memperlakukan perempuan sebagai anak di bawah umur sepanjang masa dewasa mereka, dikutip dari Sky News, Jumat (2/8/2019).

Wanita Saudi sebelumnya telah diminta untuk memiliki izin dari suami atau ayah untuk mengajukan paspor dan bepergian ke luar negeri.

Dalam beberapa kasus, wali pria adalah putra seorang wanita sendiri yang memberinya izin perjalanan yang diperlukan.

 

Ada beberapa kasus profil tinggi baru-baru ini tentang wanita Saudi yang melarikan diri dari dugaan kekerasan dalam rumah tangga dan sistem perwalian, termasuk remaja Rahaf al-Qunun yang mencari suaka di Kanada pada bulan Januari .

Beberapa wanita Saudi mengatakan mereka harus meretas ponsel ayah mereka dan mengubah pengaturan pada aplikasi pemerintah untuk mengizinkan diri mereka meninggalkan negara itu.

Aturan baru, yang disetujui oleh Raja Salman dan kabinetnya, memungkinkan siapa pun yang berusia 21 tahun ke atas untuk bepergian ke luar negeri tanpa izin sebelumnya dan warga negara mana pun mengajukan permohonan paspor Saudi sendiri.

Dekrit-dekrit itu diterbitkan dalam surat kabar mingguan resmi kerajaan Al-Qura tetapi tidak jelas apakah peraturan baru itu akan segera berlaku.

Perubahan lain yang dikeluarkan dalam dekrit memungkinkan perempuan untuk mendaftarkan pernikahan, perceraian atau kelahiran anak dan akan dikeluarkan dokumen keluarga resmi.

Namun masih ada peraturan yang mewajibkan persetujuan laki-laki bagi seorang wanita untuk meninggalkan penjara, keluar dari tempat perlindungan rumah tangga atau menikah.

Perempuan, tidak seperti laki-laki, juga tidak diizinkan untuk memberikan kewarganegaraan kepada anak-anak mereka dan tidak dapat memberikan persetujuan bagi anak-anak mereka untuk menikah.

Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman telah mempromosikan sejumlah perubahan besar ketika dia menggerakkan rencana reformasi ekonomi yang ambisius yang mendorong lebih banyak wanita untuk memasuki dunia kerja.

TAG

BERITA TERKAIT