RAKYATKU.COM - Amerika Serikat sedang bersiap untuk menarik ribuan tentara dari Afghanistan sebagai bagian dari perjanjian dengan Taliban untuk mengakhiri konflik selama hampir dua dekade di sana.
Washington Post dan CNN mengutip sumber tanpa nama yang mengatakan bahwa kesepakatan itu akan melihat pasukan AS di Afghanistan berkurang dari sekitar 14.000 menjadi 8.000-9.000.
Perjanjian tersebut juga akan meminta Taliban untuk memulai negosiasi langsung dengan pemerintah Kabul, yang oleh kelompok militan disebut sebagai "rezim boneka".
Kesepakatan itu juga akan melihat pengurangan drastis personel Kedubes AS di Kabul dan pemotongan personil keamanan, dikutip dari CNN, Jumat (2/8/2019).
Laporan itu muncul setelah Zalmay Khalilzad, Perwakilan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afghanistan, mengatakan pada hari Rabu bahwa AS bersedia "menyimpulkan perjanjian" jika Taliban melakukan bagian mereka dalam terobosan dalam negosiasi antara kedua pihak.
AS dan Taliban telah bertemu sejak tahun lalu dengan harapan menemukan solusi damai untuk konflik Afghanistan, dan akan memulai pembicaraan putaran baru di ibukota Qatar, Doha, dalam beberapa hari ke depan.
Juru bicara Taleban Zabihullah Mujahid mengatakan pada hari Kamis bahwa "ada harapan bahwa solusi dapat diselesaikan dalam putaran ini".
Washington terutama menginginkan Taleban menjamin bahwa Afghanistan tidak akan menjadi surga yang aman bagi para teroris, sementara Taleban berfokus pada memastikan penarikan semua pasukan asing pimpinan AS dari Afghanistan.
Menurut AS, perjanjian juga harus mencakup gencatan senjata.