RAKYATKU.COM, GOWA - Jelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 11 Agustus mendatang, pedagang hewan mulai bertebaran di sejumlah wilayah di Kabupaten Gowa.
Namun, masyarakat diminta untuk hati-hati saat membeli hewan kurban. Pasalnya, banyak hewan kurban hidup di tempat yang tidak sehat, salah satunya di tempat pembuangan sampah.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Gowa, Suhriati mengatakan, poin pertama dalam memilih hewan kurban yakni dengan meminta bukti pemeriksaan kesehatan hewan kurban dari dinas terkait.
"Sapi harus umur yang telah ditentukan dan telah memiliki surat bukti bahwa hewan tersebut telah teruji kesehatannya di dinas terkait," kata Suhriat, Jumat (2/8/2019).
"Secara kasat mata, usia sapi diperkirakan dengan tanduknya. Artinya, tanduk yang semakin panjang, menandakan usia semakin tua dapat diperkirakan dari tanduk, makin panjang tanduknya menandakan semakin tua," tambahnya.
Selain itu, lanjut Suhriat, pergerakan sapi atau hewan kurban juga harus diperhatikan seperti cara berjalan, warna bulu yang tidak kusam. Ciri tersebut dinilai juga perlu diperhatikan agar hewan kurban layak dikonsumsi.
"Selain itu, tanduk sapi juga harus diperhatikan, kesehatan mata, kaki kokoh, ekor tidak cacat. Seluruh bagian tubuh yang disampaikan tadi harus diperiksa semua tanpa kecuali," pungkasnya.