Kamis, 01 Agustus 2019 15:14
Jim Stauffer memegang foto ibunya
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Seorang anak yang mendonasikan tubuh ibunya untuk penelitian medis merasa muak setelah mengetahui bahwa itu dijual kepada militer untuk uji coba ledakan.

 

Jim Stauffer mengatakan, dia mengira dokter akan mempelajari otak ibunya Doris Stauffer, yang menderita Alzheimer. Dia meninggal di usia 73 tahun.

Tetapi, tanpa sepengetahuannya, tubuh ibunya diam-diam dijual kepada Angkatan Darat AS seharga £4,842 (Rp82,8 juta) dan diledakkan.

“Dia diikat di kursi, dan sebuah ledakan terjadi untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang dilalui tubuh manusia ketika sebuah kendaraan dihantam bahan peledak," kata Jim.

 

Dia mengatakan bahwa dalam kontrak, ada kalimat tentang melakukan tes yang mungkin melibatkan ledakan, dan mereka mengatakan 'tidak' untuk itu.

Jim mengatakan, Biological Resource Center (BRC) AS mengambil jenazah Doris, 45 menit setelah kematiannya pada tahun 2014.

Beberapa hari kemudian, Jim, dari Phoenix, Arizona, menerima abu ibunya.

Tetapi bertahun-tahun kemudian, dia menemukan kebenaran yang mengerikan.

Tidak diketahui bagaimana Jim mengetahui jika tubuh ibunya telah diledakkan. Tapi, dia adalah salah satu dari 33 orang yang sekarang menuntut BRC karena kasus serupa.

Sementara itu, para pejabat militer mengatakan bahwa mereka diberitahu oleh BRC jika izin telah diberikan untuk pengujian mereka.

TAG

BERITA TERKAIT