RAKYATKU.COM - Pemerintah China mengeluarkan pengumuman tak terduga pada hari Selasa bahwa mereka telah membebaskan sebagian besar Muslim minoritas yang ditahan di kamp-kamp kontroversial di wilayah Xinjiang.
Dua pemimpin daerah mengatakan bahwa 90 persen Muslim Uighur telah meninggalkan 'kamp pendidikan ulang'. Mereka juga "diberi pekerjaan, dan kembali ke masyarakat."
Sayangnya, pernyataan itu tidak disertai bukti pembebasan.
Sebelum ini, pemerintah China selalu menolak untuk memberikan banyak informasi tentang kamp-kamp pendidikan ulang.
Itu telah memicu kecaman internasional, karena para aktivis berpendapat orang-orang yang ditahan di kamp menghadapi penyiksaan.
Namun selama konferensi pers pada hari Selasa, para pejabat pemerintah mengatakan bahwa kamp-kamp tersebut adalah pusat pelatihan kejuruan, bahkan menyebut para tahanan sebagai “siswa.”
Para ahli memperkirakan jumlah Muslim Uighur yang ditahan di Xinjiang mencapai 1 juta.