RAKYATKU.COM - Sebuah penelitian baru memperkirakan bahwa polusi udara menewaskan lebih dari 30.000 orang Amerika setiap tahun.
Penelitian ini dilakukan oleh ilmuwan di School of Public Health di Imperial College London.
Dalam penelitiannya, mereka melihat konsentrasi partikel polusi halus yang dikenal sebagai PM2.5 di seluruh AS dari tahun 1999 hingga 2015.
Partikel-partikel kecil ini - yang 30 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia - berasal dari pembakaran mobil, pembangkit listrik tenaga batu bara dan sumber industri lainnya.
Ketika partikel-partikel ini dihirup, mereka tinggal di pembuluh darah kecil di paru-paru, dan dari waktu ke waktu dapat menyebabkan penyakit paru-paru.
Partikel-partikel juga masuk ke aliran darah, di mana mereka meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
"Regulasi polusi udara yang lebih ketat di AS memiliki potensi untuk menyelamatkan puluhan ribu kematian setiap tahun dan meningkatkan umur panjang di seluruh negeri," kata ketua peneliti Majid Ezzati.
Para peneliti menemukan bahwa meskipun tingkat PM2.5 telah menurun secara keseluruhan sejak 1999, tingkatnya masih tinggi di banyak daerah.
Dan untuk tahun 2015, para peneliti memperkirakan bahwa polusi udara masih menyebabkan hampir 16.000 kematian pada wanita dan 15.000 pada pria di Amerika Serikat.
Kematian ini disebabkan oleh serangan jantung dan penyakit pernapasan seperti asma.
Laporan ini dipublikasikan secara online 23 Juli di jurnal PLOS Medicine.