RAKYATKU.COM - Para ilmuwan telah menemukan spesies kumbang bioluminescent klik pertama di Asia yang tampaknya telah berevolusi di sana untuk pertama kalinya. Kumbang luar biasa yang dapat bercahaya hanya dengan menggunakan proses biologis ditemukan di hutan berdaun lebar berdaun hijau subtropis di Cina barat daya.
Para ilmuwan yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Cina di Kunming bersama yang lain menerbitkan makalah mereka yang menjelaskan spesies baru dalam jurnal ZooKeys. Meskipun ada lebih dari 10.000 spesies kumbang klik di seluruh dunia, hanya 200 yang dapat memancarkan cahaya, dikutip dari Sky News, Minggu (28/7/2019).
Cahaya yang mereka pancarkan dikenal sebagai "cahaya dingin" dan tidak memancar di bagian ultraviolet atau inframerah dari spektrum elektromagnetik.
Meskipun ada lebih dari 10.000 spesies kumbang klik di seluruh dunia, hanya 200 yang dapat memancarkan cahaya.
Cahaya yang mereka pancarkan dikenal sebagai "cahaya dingin" dan tidak memancar di bagian ultraviolet atau inframerah dari spektrum elektromagnetik.
Spesies pemancar cahaya ini diyakini hanya menghuni Amerika Latin dan Oseania sampai penemuan baru.
"Menariknya, posisi organ bercahaya bervariasi di antara garis keturunan kumbang klik yang berbeda," tulis para peneliti.
"Dalam beberapa, mereka ditemukan pada bagian terpenting dari tiga segmen toraks tubuh (prothorax), pada yang lain - pada kedua prothorax dan perut, dan dalam beberapa - hanya pada perut."
Itu adalah salah satu kumbang perut langka yang ditemukan tim ini di Tiongkok di Yunnan, provinsi pegunungan yang berbatasan dengan Vietnam, Laos, dan Myanmar.
"Pada 2017, selama ekspedisi ke barat Yunnan di China, kami menemukan kumbang bioluminescent klik aktif senja dengan organ bercahaya tunggal di perut," kenang ilmuwan utama Wen-Xuan Bi.
Itu adalah kumbang klik bioluminscent pertama yang pernah diamati di Asia dan karenanya tim mempelajarinya untuk mencari tahu dari mana asalnya.
Keduanya melihat ciri-ciri morfologis dan molekulernya, para peneliti mengidentifikasi bahwa itu memang spesies kumbang baru.
Rekan penulis makalah itu, Dr Xue-Yan Li menjelaskan bahwa kumbang itu bukan hanya spesies kumbang klik yang sepenuhnya baru, tetapi juga genus dan subfamili yang sama sekali baru.