Sabtu, 27 Juli 2019 08:01
Logam yang ditemukan dalam perut seorang perempuan India.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Tidak kurang dari 90 buah perhiasan ditemukan dalam perut seorang wanita di India. Beratnya 1,5 kilogram. Mengapa bisa?

 

Perhiasan itu ditemukan setelah wanita yang tak disebutkan namanya sering mengeluhkan perutnya. Tidak nyaman. Alangkah kagetnya dokter saat. Sinar-X mengungkap benda asing dalam perutnya.

"Dia biasa muntah setiap kali setelah makan," ujar ibu wanita itu kepada NDTV India.

Dokter di Akademi dan Rumah Sakit Medis Pemerintah Rampurhat menjalankan beberapa tes pada wanita itu selama sepekan. 

 

Sinar-X akhirnya mengungkapkan sumber ketidaknyamanannya. Ada segumpal koin, kalung, gelang kaki, cincin, anting-anting, dan arloji berukuran sebesar bola empuk bersarang di perutnya.

Sirdhato Biswas, kepala operasi rumah sakit, memimpin operasi untuk menghapus potongan logam pada hari Rabu.

"Kami mengeluarkan total 90 koin dari perut wanita itu," kata Biswas kepada NDTV via Globanews.

Dia mengatakan kepada Reuters bahwa koin itu membebani perut wanita itu. "Benda itu begitu berat sehingga sudah turun ke panggulnya," katanya.

Operasi itu berlangsung sekitar satu jam, menurut Sharmila Moulik, wakil kepala bagian di rumah sakit itu. "Kondisinya stabil sejak operasi dilakukan," kata Moulik kepada Hindustan Times.

Ibu wanita itu curiga dia menelan banyak koin saat berkunjung ke toko kakaknya. Banyak ornamen yang hilang, tetapi setiap kali ditanya, perempuan itu hanya menangis.

Dokter memeriksa berbagai benda logam yang ditemukan di dalam perut pasien di Rampurhat Government Medical College dan Rumah Sakit di India pada 24 Juli 2019.

Orang-orang yang secara kompulsif makan benda yang tidak dapat dimakan dapat menderita kondisi yang dikenal sebagai pica, menurut situs web pemerintah MedlinePlus milik pemerintah AS. 

Kondisi ini lebih umum di kalangan anak-anak, tetapi dapat bermanifestasi pada orang dewasa karena kehamilan atau kekurangan seng atau zat besi dalam makanan seseorang. Dokter belum mengindikasikan apakah pasien India dicurigai menderita pica.
 

TAG

BERITA TERKAIT