Kamis, 25 Juli 2019 19:02
Zurich Indonesia meluncurkan produk asuransi penyakit kritis terbaru Zurich Critical Advantage (ZCA) di Makassar, Kamis (25/7/2019).
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,MAKASSAR – Zurich Indonesia meluncurkan produk asuransi penyakit kritis terbaru Zurich Critical Advantage (ZCA). Produk dengan manfaat utama perawatan medis di luar negeri ini melengkapi kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini.

 

Berdasarkan data riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan tahun 2014, dua penyakit kritis tertinggi di Indonesia adalah kanker dan penyakit jantung. 

Risiko penyakit kritis ini sering terjadi pada masyarakat perkotaan. Gaya hidup yang kurang sehat dan kurang olahraga dinilai menjadi penyebab penyakit tersebut. 

Zurich Critical Advantage merupakan inovasi terbaru dari Zurich untuk menjawab kebutuhan perlindungan masyarakat Indonesia terhadap risiko penyakit kritis.

 

"Zurich berkomitmen hadir di Indonesia untuk memberikan solusi perlindungan yang inovatif, terdepan, dan tepat sasaran bagi masyarakat. Makassar menjadi kota awal kami meluncurkan produk," ujar Budi Darmawan, Chief Distribution Officer Zurich Topas Life di Hotel Aston Makassar, Kamis (25/7/2019).

Zurich Critical Advantage merupakan produk pertama di Indonesia. Melalui inovasi ini Zurich memberikan akses perawatan medis terbaik di dunia untuk masyarakat. Terutama bagi masyarakat perkotaan yang semakin rentan terhadap penyakit kritis.

Dikatakan, dengan gaya hidup perkotaan, banyak masyarakat yang kerap mengonsumsi makanan tidak sehat dan kurang berolahraga. Ditambah lagi kebiasaan mager alias malas bergerak.

Sementara itu, Widi Mulia, penyanyi yang juga hadir dalam peluncuran produk Zurich mengatakan, hidup di kota besar seperti Kota Makassar terkadang membuat gaya hidup dengan konsumsi yang kurang sehat. Dengan kesibukan kerjaan masyarakat jadi kurang waktu untuk berolahraga.

"Hidup di kota besar cenderung sibuk dan padat sehingga berisiko penyakit kritis. Sebagai penyanyi dan ibu, saya sangat memperhatikan kesehatan. Saya selalu berusaha menjaga kesehatan dan mempersiapkan perlindungan bagi keluarga saya," ungkap Widi. 

Sementara dr Prasna Pramita, SpPD,K-AI, FINASIM, MARS menjelaskan, faktor-faktor makanan juga menyebabkan 30 persen kanker di negara-negara maju. Dua puluh persen berada di negara-negara berkembang. 

"Kondisi ini diperparah gaya hidup yang semakin tidak aktif. Data Kementeriaan Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner mulai menyerang kelompok usia yang lebih muda yaitu 25-29 tahun," urai dr Prasna.

TAG

BERITA TERKAIT