Senin, 22 Juli 2019 17:57
Sukriansyah S Latief saat buka puasa bersama dengan anak-anak panti asuhan beberapa waktu lalu.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Itu diputuskan sejak 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI No 44 tahun 1984.

 

Tahun ini, puncak kegiatan HAN akan dipusatkan di Makassar pada 23 Juli besok, tepatnya di Lapangan Karebosi. Temanya, "Kita Anak Indonesia, Kita Gembira".

Bertepatan dengan itu, bakal calon Wali Kota Makassar Sukriansyah S Latief (UQ) memaknai HAN sebagai bentuk kepedulian bangsa terhadap perlidungan anak Indonesia, agar tumbuh dan berkembang dengan optimal. Itu dilakukan dengan mendorong semua lapisan masyarakat, baik itu keluarga, dunia usaha, media massa, pemerintah dan semua pihak dalam memenuhi hak dan melindungi anak-anak kita. 

"Sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria dan tentu berakhlak mulia," ujar UQ di Makassar, Senin (22/7/2019).

 

UQ juga berharap, Makassar jadi kota layak anak. Menurutnya, karena anak adalah harapan bangsa di masa depan, anak harus tumbuh bahagia dan terpenuhi seluruh haknya seperti, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan dan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya.

“Makassar harus jadi kota layak anak, mereka harus tumbuh bahagia dan terpenuhi segala haknya, tanpa diskriminasi. Seperti Pendidikan yang layak, kesehatan dasar dan kesejahteraan, karena mereka adalah generasi harapan bangsa,” tegasnya.

Uq menambahkan, Kota Makassar harus tercipta sebagai kota yang adil dan ramah bagi anak. Kebahagiaan kata dia, dalam bermain tidak hanya bisa dimiliki oleh mereka yang berduit yang bisa membawa anak mereka bermain di mal yang megah, tetapi mereka yang kurang beruntung juga harus terfasilitasi. 

Olehnya itu, UQ bertekad jika menjadi garis hidupnya menjadi wali kota Makassar, ia akan menyiapkan taman bermain di setiap kelurahan yang layak, sekaligus sebagai ruang terbuka hijau. 

”Makassar harus menjadi kota yang adil dan ramah bagi anak. Di setiap kelurahan harus tersedia taman bermain yang layak yang juga bisa berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, agar bisa dimanfaatkan bagi meraka yang kurang beruntung bermain di mal yang megah,” tambah jurnalis senior yang juga komisaris salah satu media besar di Kota Makassar ini. 

Lebih jauh, UQ menjelaskan, saat ini anak usia Sekolah Dasar harus disiapkan untuk menghadapi 25 tahun akan datang. Olehnya itu, berbagai macam pertimbangan untuk kemajuan anak, harus jadi perhatian pemerintah. 

UQ mencontohkan, Standar Nasional Pendidikan (SNP) kelompok belajar di kelas 28 siswa, menurutnya harus diturunkan menjadi 25 siswa. Lebih dari itu, dirinya yakin tidak akan tercipta iklim belajar yang baik, jika itu tidak disiapkan sejak sekarang.

"Jika tak disiapkan dari sekarang, maka saya yakin generasi ke depan akan sulit menghadapi era 25 tahun yang akan datang. Sebab 25 tahun akan datang, kualitas sumber daya manusia Indonesia akan sulit berhadapan dengan gelombang zaman yang semakin terbuka,” pungkas balon wali kota Makassar bertagline UQmo ini.

TAG

BERITA TERKAIT