RAKYATKU.COM - Seorang warga AS diduga telah menjadi penembak jitu yang melatih pejuang ISIS di Suriah.
Ruslan Maratovich Asainov adalah warga negara naturalisasi yang tinggal di Brooklyn, New York sejak 1998. Dia berasal dari Kazakhstan.
Pria berusia 42 tahun itu tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy pada hari Kamis, dan mulai disidang di AS pada hari Jumat.
Menurut pernyataan dari Departemen Kehakiman AS, Asainov dituduh menyediakan dan berusaha memberikan dukungan materi, termasuk pelatihan, layanan, dan personel, kepada ISIS.
Asainov terbang dari New York ke Istanbul pada akhir 2013. Dari Turki, ia melakukan perjalanan ke Suriah dan menjadi pejuang serta penembak jitu ISIS.
Jaksa penuntut mengatakan Asainov telah melakukan kontak dengan setidaknya dua orang selama lima tahun di Suriah.
Untuk membujuk orang lain gabung ISIS, Asainov mencoba meyakinkan mereka bahwa dia akan membantunya pergi dari Turki ke Suriah. Di sana, dia akan diberi pekerjaan, perumahan, makanan, dan gaji setelah bergabung dengan ISIS.
Dia juga meminta uang sebesar $2.800 untuk membeli senapan. Dia kemudian mengirim fotonya membawa senapan, dan mengatakan bahwa itu adalah hal normal baginya.
Dia juga dituduh mengancam seseorang bahwa ISIS "akan membunuhmu" dan bahwa individu tersebut harus "takut seumur hidup."
Pengacaranya, Susan Kellman mengatakan bahwa dia membenarkan tindakannya bergabung dengan ISIS karena Allah.
Hakim telah memerintahkan agar Asainov ditahan tanpa jaminan. Dia bisa menghadapi 20 tahun penjara, jika terbukti bersalah.