Sabtu, 20 Juli 2019 09:52
Shini Aoba (inzet). Kyoto Animation saat terbakar.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, KYOTO - Kamis, 18 Juli 2019. Sebuah studio animasi di ibu kota kuno Jepang, Kyoto, hangus menjadi arang. Sebanyak 33 orang tewas, 10 lainnya kritis. 

 

Pihak berwenang bilang, umumnya korban meninggal akibat menghisap karbondioksida.

Seorang pria bernama Shinji Aoba (41) kemudian ditangkap. Dia menjadi tersangka penyebab kebakaran itu. Ternyata, catatan kriminal Shinji Aoba cukup panjang. Dia pernah dipenjara karena kasus perampokan.

Kepada polisi, Shinji mengaku membakar Kyoto Animation, karena perusahaan animasi itu telah menjiplak novelnya.

 

Hari itu, Aoba menyeret seember bahan bakar ke pintu masuk gedung, sebelum menyiram kawasan itu sambil berteriak "matilah". Dia lalu menyulut api, seperti dikutip Nippon TV dari polisi.

NHK mengutip penjelasan polisi menyebutkan, Aoba pernah mendekam di penjara dalam kasus perampokan di sebuah toko serba ada di bagian timur kota Tokyo pada 2012, dan setelah bebas dia tinggal di rumah yang disediakan bagi para residivis.

"Dia juga mendapat perawatan kesehatan jiwa," lapor NHK.

Ini merupakan peristiwa pembunuhan massal di negeri tersebut yang tingkat kejahatan rata-ratanya paling rendah di dunia, setelah seorang tersangka melakukan serangan pembakaran di Tokyo pada 2001.

Polisi tidak bersedia memberi komentar. Aoba sedang dalam pengaruh pembiusan atas luka bakar yang dialaminya dan polisi belum dapat memeriksanya.

"Dia sepertinya tidak puas, dia terlihat marah dan meneriakkan sesuatu tentang karyanya yang dijiplak," kata seorang perempuan yang melihat dia ditahan, kepada wartawan.

"Saya bayangkan orang-orang yang meninggal itu berusia dua puluhan," kata Kozo Tsuji, 71 tahun, yang berusaha menahan air mata setelah meletakkan karangan bunga di dekat studio di tengah hujan. Dia mengaku berkendara ke studio dalam perjalanan sehari-harinya.

"Saya merasa amat sangat sedih, orang-orang yang jauh lebih muda dari saya ini meninggal dalam usia yang sangat dini," katanya.

Studio itu memiliki sekitar 160 orang pegawai dengan umur rata-rata 33 tahun, menurut lamannya. Ini perusahaan yang relatif muda di Jepang yang cepat menua.

Aoba, warga Saitama di pinggiran Tokyo, berjarak sekitar 480 km arah timur dari Kyoto, ibu kota kuno Jepang, diperkirakan membeli 20 liter bahan bakar kalengan dan menyiapkan bahan bakar itu di suatu taman di dekat studio, Nippon TV melaporkan.

Dia menuju tempat tersebut dengan naik kereta.

NHK menayangkan gambar dia menyandarkan punggung saat berbicara dengan seorang petugas polisi ketika dia ditahan, tanpa alas kaki dan tampaknya mengalami luka bakar di kaki kanan di bawah lutut.

Dia tidak punya kaitan dengan Kyoto Anmation, sebut NHK.

Belum satu pun identitas korban yang diungkap pada Jumat. Terdapat 74 orang di dalam gedung ketika kebakaran mulai terjadi, lapor Kyodo.

Penghargaan bagi para korban mencuat di media sosial dan termasuk dari para pemimpin dunia dan kepala eksekutif perusahaan Apple yang memberikan ucapan duka cita.

TAG

BERITA TERKAIT