Sabtu, 20 Juli 2019 07:30
Eksekusi mati terhadap tiga ekstremis menjadi berita yang paling mendapat perhatian pembaca Rakyatku.com sepanjang Jumat (19/7/2019).
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Eksekusi mati terhadap tiga ekstremis menjadi berita yang paling mendapat perhatian pembaca Rakyatku.com sepanjang Jumat (19/7/2019).

 

Berita terpopuler berikutnya adalah kasus mahasiswi yang berpura-pura diculik untuk memeras orang tuanya. Ada juga berita tentang pria kebal di Jeneponto yang menentang pemindahan pasar tradisional.

Berikut tiga berita terpopuler di Rakyatku.com:

1. Detik-detik Eksekusi Mati Pemenggal Turis di Depan Regu Tembak

 

TIGA ekstremis yang memenggal dua wanita di pegunungan Atlas, Maroko, dijatuhi hukuman mati di depan regu tembak. 

Dilansir dari Metro.co.uk, Jumat (19/7/2019), Abdessamed Ejjoud, Younes Ouaziyad (27), dan Rachid Affati (33), dengan tangan terborgol digiring polisi berbaju hitam, menuju ke depan regu tembak yang sudah siap dengan senjata terkokang.

Itu adalah hukuman maksimum atas pembunuhan yang mereka lakukan terhadap Louisa Vesterager Jespersen (24), dari Denmark, dan Maren Ueland (28), dari Norwegia.

Keduanya ditemukan tewas pada 17 Desember tahun lalu. Mereka berkemah di 'daerah pegunungan terpencil' yang berjarak 6,2 mil dari desa Imlil, di kaki Gunung Toubkal, ketika mereka terbunuh di tenda mereka. BERITA SELENGKAPNYA

2. Mahasiswi Makassar Ini Pura-pura Diculik untuk Peras Orang Tuanya yang Baru Saja Jual Tanah

ECA, mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, sangat mengidamkan iPhone-X. Namun, isi kantongnya tak cukup membeli ponsel mewah itu.

Tiba-tiba dia mendapat kabar. Orang tuanya di kampung baru saja menjual tanah.

Dia kemudian berpikir ini solusi untuk memenuhi gaya hidupnya. Dia lalu meminta Tenri, temannya untuk memotretnya dalam posisi tangan terikat.

Tenri kemudian mengirim foto itu ke orang tua Eca. Mengabarkan bahwa Eca diculik dan penculiknya meminta tebusan uang Rp25 juta. Sayang, polisi berhasil membongkar sandiwara Eca. BERITA SELENGKAPNYA

3. Tolak Pasar Pindah, Pria Kebal di Jeneponto Iris Badan Pakai Parang

SEORANG pria berbaju loreng mirip seragam Pemuda Pancasila di Jeneponto, berdiri di tengah jalan. Dia perlahan membuka kancing bajunya hingga bertelanjang dada.

Di belakangnya, tampak asap mengepul dari ban mobil yang dibakar. Pria itu memegang sebilah parang.

Parang tersebut kemudian diiriskan beberapa kali ke bagian-bagian tubuhnya. Antara lain di lidah, leher dan badannya. Namun anehnya, tak ada bekas luka.

Pria berinisial EM itu adalah salah satu peserta aksi penolakan relokasi Pasar Tamanroya ke Pasar Boyong, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. BERITA SELENGKAPNYA

TAG

BERITA TERKAIT